Home Bisnis MARKET J.P. Morgan Berikan Pandangan Positif terhadap Ekonomi dan Pasar Indonesia

J.P. Morgan Berikan Pandangan Positif terhadap Ekonomi dan Pasar Indonesia

19
0

Beritamu.co.id – Perusahaan jasa keuangan global terkemuka, J.P. Morgan, menegaskan kembali pandangan positifnya terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam siaran pers, Kamis (05/9) malam disebutkan beberapa fakta mengenai prospek ekonomi dan pasar saham pada paruh kedua tahun 2024, yaitu;

Gioshia Ralie, Chief Executive Officer J.P. Morgan Indonesia menyebutkan, secara keseluruhan, J.P. Morgan memiliki pandangan positif terhadap APBN 2025 dari sudut pandang makro top-down – disiplin fiskal tetap terjaga;

“J.P Morgan melihat adanya sinkronisasi yang baik antara pemerintah yang sedang menyelesaikan masa jabatannya dengan pemerintah yang akan menggantikan. Hal ini akan mengarah pada arus masuk yang positif ke pasar obligasi dan saham, menguntungkan bank dari sisi arus modal dan likuiditas, dan sektor-sektor seperti pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.  

Lebih lanjut dibeberkan beberapa hal yang menjadi sorotan utama:

  • Defisit fiskal diproyeksikan sebesar 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2025, turun dari 2,7% yang diproyeksikan pada tahun 2024 (hal ini positif karena menunjukkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga disiplin fiskal);
  • Program ‘makan siang gratis’ yang baru dari Prabowo dianggarkan sebesar Rp71 triliun (US$4,4 miliar), sekitar 0,3% dari PDB. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi awal pasar yang mencapai 2% dari PDB, yang membantu meredakan kekhawatiran pasar;
  • Belanja pemerintah untuk program bantuan sosial (Bansos) sebesar US$19 miliar (US$9 miliar) diperkirakan akan tetap atau sedikit menurun (-3% menjadi 0% YoY) pada tahun 2025, yang mengimplikasikan prospek konsumsi masyarakat secara keseluruhan akan melemah, meskipun beberapa segmen makanan dan produk olahannya dapat memperoleh manfaat dari program makan siang gratis;
  • Anggaran infrastruktur diperkirakan akan turun 5% YoY menjadi US$26 miliar, dengan pengurangan anggaran untuk ibu kota baru, yang mengimplikasikan ketergantungan yang lebih besar pada investasi sektor swasta; dan
  • Pendidikan dan Kesehatan tetap menjadi prioritas utama dengan anggaran sebesar US$45 miliar/US$12 miliar pada tahun 2025, masing-masing naik 24%/5% YoY.

“Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 yang baru-baru ini diumumkan menjadi pertanda baik bagi perekonomian Indonesia,” kata Gioshia Ralie.

Ditambahkan, “Dengan disiplin fiskal yang dipertahankan, serta keselarasan antara tim ekonomi yang akan mengakhiri dan memulai masa jabatan mereka, kita akan melihat arus masuk yang positif ke pasar obligasi dan saham, yang akan menguntungkan sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.” 

Pertumbuhan Ekonomi 

Henry Wibowo, Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia menilai, dengan inflasi yang terkendali, RAPBN memproyeksikan sedikit akselerasi pertumbuhan PDB menjadi 5,2% pada tahun 2025, naik dari 5,1% yang diproyeksikan untuk tahun 2024.

Baca Juga :  Ikuti Pameran Internasional, IKM Punya Peluang Tingkatkan Ekspor Furnitur

Adapun Inflasi diperkirakan turun menjadi 2,5% pada tahun 2025F vs 2,7% yang diproyeksikan pada tahun 2024.

Di sisi lain, APBN tersebut menguraikan kenaikan 18% YoY untuk subsidi energi dan kompensasi, yang akan membantu menjaga inflasi mengingat harga bahan bakar dan listrik seharusnya terkendali dengan baik.

“J.P. Morgan percaya bahwa asumsi imbal hasil obligasi Rupiah dan 10 tahun cukup konservatif yaitu Rp16.100/US$ (sekarang Rp15.700/US$) dan 7,1% (sekarang 6,7%). Sedangkan penerapan cukai minuman manis/minuman berpemanis yang baru dapat berdampak positif dalam jangka panjang dari sisi penerimaan pajak dan kesehatan,” terang Henry.

Ditambahkan, J.P. Morgan juga optimis terhadap investasi sektor swasta di bidang kesehatan setelah RUU reformasi layanan kesehatan diimplementasikan tahun lalu.

Pasar Saham dan Penurunan Suku Bunga 

Lebih lanjut Henry menekankan kembali pandangan positif J.P. Morgan terhadap pasar saham Indonesia.

Disebutkan bahwa, IHSG saat ini mencapai level tertinggi sepanjang masa, dibantu oleh Rupiah yang menguat.

“Sejak bulan Juni, J.P. Morgan melihat kembalinya aliran dana asing yang menggembirakan sekitar USD600 juta. Kendati demikian, angka ini masih lebih kecil dari total arus keluar dana asing sekitar USD1,7 miliar dari bulan April hingga Mei. Oleh karena itu, mungkin akan ada lebih banyak aliran dana yang akan datang,” terang Henry.

Ditambahkan, sebagai katalis jangka pendek: Pemangkasan suku bunga The Fed, kemungkinan di bulan September, akan menguntungkan Indonesia dari sisi arus modal dan likuiditas.

“J.P. Morgan memperkirakan Bank Indonesia akan memangkas 50 bps pada bulan September-Desember tahun ini dan 50 bps lagi pada semester satu 2025. J.P. Morgan juga percaya bahwa sektor-sektor yang sensitif terhad ap suku bunga seperti bank, properti, dan otomotif akan mendapatkan keuntungan dari potensi pelonggaran moneter. Meskipun sebagian besar bank di Indonesia tidak akan mengalami ekspansi Net Interest Margin (NIM) selama siklus penurunan suku bunga, J.P. Morgan meyakini bahwa bank-bank tersebut dapat memperoleh manfaat dari peningkatan likuiditas dan arus modal. J.P. Morgan juga percaya bahwa aset-aset berdurasi panjang seperti perusahaan berbasis internet dan bank digital dapat menjadi penerima manfaat dari tren suku bunga yang lebih rendah,” tandas Henry Wibowo.


https://pasardana.id/news/2024/9/5/jp-morgan-berikan-pandangan-positif-terhadap-ekonomi-dan-pasar-indonesia/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here