Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan kemarin (29/8).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,61%.
Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,62%.
“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,49-6,76%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Jumat (30/8).
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,4 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp15.7 triliun.
FR0100 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp3,5 triliun dan Rp1,9 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp657,9 miliar.
Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,01%, bergerak dari level Rp15.422/US$ di hari Rabu menjadi Rp15.424/US$.
Sementara dari eksternal, US Bureau of Economic Analysis (BEA) melaporkan laju pertumbuhan tahunan GDP Amerika Serikat pada 2Q24 sebesar 3,0%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 1,4% pada 1Q24 sebelumnya.
Indikator global menunjukkan sentimen yang mixed, tergambar dari peningkatan yield US Treasury (UST) sementara Credit Default Swap (CDS) Indonesia mencatatkan penurunan.
Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 3,66%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat 3bp menjadi 3,87%.
Di sisi lain, CDS 5-tahun Indonesia turun tipis sebesar 1bp menjadi 67bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0084, FR0101, FR0087, FR0054, FR0091, FR0058, FR0074, FR0096, FR0068,” sebut analis BNI Sekuritas.
https://pasardana.id/news/2024/8/30/analis-market-3082024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/