Beritamu.co.id – Pada perdagangan akhir pekan lalu (23/8), IHSG ditutup menguat +55,62 poin (+0,74%) ke level 7.544,30.
Penguatan IHSG didorong berlanjutnya aksi beli investor asing dan menguatnya nilai tukar Rupiah sebesar +0,16% terhadap dollar AS menjadi Rp15.554 (JISDOR).
Dari Internal, BI melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2024 tetap tumbuh.
Posisi M2 pada Juli 2024 tercatat sebesar Rp8.970,8 triliun atau tumbuh sebesar 7,4% (yoy).
Disaat yang sama, Keputusan DPR untuk membatalkan pengesahan revisi UU Pilkada sedikit memberikan angin segar untuk situasi politik domestik.
Dari eksternal, Notulen Fed terbaru mengungkapkan bahwa “sebagian besar” pejabat The Fed setuju pada pelonggaran suku bunga di pertemuan September.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG (+1,51%) dengan net foreign buy sebesar Rp6,27 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, dimana DJIA (+1,14%), S&P 500 (+1,15%), & Nasdaq (+1,47%).
Saham-saham di AS menguat pada hari Jumat, setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi, memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai melonggarkan kebijakan moneter pada bulan September.
Komentar Powell pada simposium Jackson Hole mendorong kepercayaan pasar, dimana investor mengantisipasi peluang 70% untuk pemangkasan 25 bps dan peluang 30% untuk pemangkasan 50 bps.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+1,27%), S&P 500 (+1,45%), & Nasdaq (+1,40%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau seiring berlanjutnya aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar Rupiah,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (26/8).
https://pasardana.id/news/2024/8/26/analis-market-2682024-ihsg-cenderung-bergerak-di-zona-hijau/