Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (26/8/2024) : IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi

ANALIS MARKET (26/8/2024) : IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi

10
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Saham-saham AS menguat pada perdagangan hari Jumat (23/08/24) setelah pernyataan dovish dari Federal Reserve Chairman, Jerome Powell, memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan segera memangkas suku bunganya pada bulan September.

Dalam komentar yang sangat dinantikan para pelaku pasar sebelum Simposium Ekonomi Jackson Hole dibuka, Powell mengatakan bahwa telah tiba saatnya untuk menurunkan suku bunga acuan, secara risiko kenaikan inflasi telah jauh berkurang.

Powell juga menambahkan bahwa mereka tidak melihat pelemahan lebih lanjut dalam kondisi pasar tenaga kerja

Dengan demikian, pidato krusial ini hampir memastikan pemotongan suku bunga pada FOMC Meeting bulan depan, yang akan menjadi pemotongan pertama dalam lebih dari 4 tahun.

Para kepala strategis pasar melihat hal ini adalah perubahan dovish yang telah lama ditunggu oleh pelaku pasar.

Ketiga indeks saham utama AS sontak melonjak setelah rilis pernyataan Powell, dengan megacaps Nvidia, Apple, dan Tesla memberikan dorongan terbesar.

Saham-saham berkapitalisasi kecil dan bank-bank regional juga menjadi yang paling unggul, naik masing-masing 3,2% dan 4,9%; menjadikan sektor keuangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa, apalagi ketika bayangan resesi ekonomi AS sudah pudar.

Dow Jones Industrial Average naik 462,3 poin, atau 1,14%, menjadi 41.175,08, S&P 500 menguat 1,15%, menjadi 5.634,61 (mendekati rekor tertinggi sepanjang masa), dan NASDAQ Composite melonjak 1,47%, ke level 17.877,79.

Semua 11 sektor utama di S&P 500 mengakhiri sesi di wilayah positif, dengan saham real estat mencatatkan kenaikan persentase terbesar, naik 2,0%.

FIXED INCOME & CURRENCY: Sementara saham terkerek naik, imbal hasil US Treasury & US Dollar melemah. Imbal hasil obligasi negara AS tenor 10-tahun yang menjadi acuan turun 5,9 basis poin menjadi 3,803%, dari 3,862% pada Kamis malam. Imbal hasil obligasi 2-tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun 9,7 basis poin menjadi 3,9132%, dari 4,01% pada Kamis malam. Ekuivalennya di Jerman German Bund stabil di yield 2,226%. Dollar Index berbalik melemah dan tenggelam ke titik terendah 52 minggu pada 100.6, sebaliknya Poundsterling malah naik ke level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun pada hari Jumat. Euro naik menjadi USD 1,1189 / + 0,7% pada hari itu, mencapai level tertinggi 1 tahun. Yen Jepang menguat terhadap Dollar +1,36% ke level 144,27 setelah berita The Fed dan pernyataan Gubernur Bank of Japan Ueda tentang suku bunga. Data menunjukkan Inflasi Inti Jepang meningkat selama 3 bulan berturut-turut, tetapi perlambatan Inflasi yang didorong oleh permintaan menunjukkan tidak ada urgensi untuk kenaikan suku bunga segera.

Baca Juga :  ANALIS MARKET (27/8/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak di Zona Hijau

INDIKATOR EKONOMI: Minggu depan, The Fed yang bergantung pada data akan memiliki serangkaian indikator ekonomi untuk dipertimbangkan sebelum keputusan suku bunga September, termasuk revisi PDB kuartal kedua dari Departemen Perdagangan dan laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang luas, yang mencakup indeks harga PCE, tolok ukur inflasi pilihan The Fed. Dari US hari ini akan dipantau data Durable Goods Orders (Jul) yang diramalkan pertumbuhan bulanannya akan signifikan, berubah dari negatif menjadi positif 4.0% mom.

MARKET ASIA & EROPA: Indeks STOXX 600 Eropa naik sekitar 0,5%, merupakan level tertingginya dalam lebih dari tiga minggu sekaligus mencatat kenaikan mingguan untuk tiga minggu berturut-turut. Saham-saham Asia di luar Jepang turun 0,1%, tetapi NIKKEI Jepang naik 0,4% saat para investor mencerna data inflasi dan pernyataan dari Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda yang menunjukkan kesiapan untuk menaikkan suku bunga jika ekonomi dan inflasi sesuai dengan perkiraan. Ini membuat indeks MSCI seluruh dunia naik sekitar 1,1%, saat ini telah berada sedikit di atas puncak tertinggi sepanjang masa pada pertengahan Juli. Di Eropa, JERMAN khususnya hari ini akan menantikan German Ifo Business Climate Index (Aug) yang akan menilai ekspektasi iklim usaha 6 bulan ke depan, yang diprediksi belum sepenuhnya stabil menguat.

KOMODITAS: Harga MINYAK melonjak lebih dari 2%, rebound setelah kerugian sebelumnya pekan lalu akibat meningkatnya stok minyak mentah AS dan lagi-lagi masih tentang prospek permintaan yang melemah di China. Harga EMAS naik sekitar 1,1% menjadi USD 2.510 / ounce, mendekati rekor tertinggi USD 2.513 yang dicapai pada hari Selasa lalu.

IHSG dalam masa-masa penentuan apakah bisa menembus ke atas level tertinggi sepanjang sejarah, masuk ke area 7600-an.

Analis NH Korindo Sekuritas berusaha menebak Target hari ini ada di kisaran 7620-7660, sebelum kembali jumpai resiko pullback berhubung IHSG berada di area Resistance yang cukup kritikal, ditimpali oleh posisi RSI yang mendekati Overbought.

“IHSG berpotensi lanjutkan koreksi. Namun demikian, menilai belanja asing yang konsisten masuk belakangan ini, for example dalam sepekan kemarin Foreign Net Buy terdata signifikan sebesar IDR 6.27 triliun, sampai-sampai mengurangi posisi net sell YTD mereka menjadi tinggal minus IDR 4.65 triliun saja (RG market) dan nilai tukar RUPIAH nyaman di bawah IDR 15500 / USD, kami menilai aura bullish di market bisa bertahan sampai akhir tahun. Oleh karena itu, our BEST ADVISE adalah gunakan momentum pelemahan di masa depan sebagai kesempatan untuk Buy on Weakness,” beber analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (26/8).


https://pasardana.id/news/2024/8/26/analis-market-2682024-ihsg-berpotensi-lanjutkan-koreksi/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here