Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (16/7), IHSG ditutup melemah 54,57 poin (-0,75%) ke level 7.224,29.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari adanya take profit pelaku pasar pasca menguat cukup signifikan dalam satu bulan terakhir, khususnya pada saham perbankan.
Kemudian, Rupiah juga terdepresiasi 0,18% terhadap dollar AS menjadi Rp16.203 (JISDOR).
Di saat yang sama, pelaku pasar masih wait & see menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung 16-17 Juli 2024.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, dimana DJIA (+1,85%), S&P 500 (+0,64%), & Nasdaq (+0,21%).
Penguatan tersebut didorong beralih pembelian pelaku pasar dari saham-saham berkapitalisasi besar ke saham-saham berkapitalisasi kecil.
Sentimen investor didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve, sedangkan data penjualan ritel memiliki dampak minimal terhadap selera risiko.
Saham-saham industri memimpin kenaikan, mendorong DJIA ke level tertinggi sepanjang masa, dengan Caterpillar dan Boeing masing-masing melonjak +4,3% dan +3,8%.
Dalam berita pendapatan, UnitedHealth melonjak +6,5% setelah melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.
Bank of America naik +5,3% karena laba dan pendapatannya meningkat. Saham Morgan Stanley naik +0,8% setelah melampaui perkiraan Wall Street, didorong oleh hasil perdagangan dan perbankan investasi yang kuat.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring adanya aksi jual investor asing dan pelemahan Rupiah. Investor hari ini akan mencermati hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (17/7).
https://pasardana.id/news/2024/7/17/analis-market-1772024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
