Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (21/6), IHSG ditutup menguat 60,66 poin (+0,89%) ke level 6.879,98.
IHSG berhasil melanjutkan penguatan didorong masuknya arus dana asing sebesar Rp1,17 triliun, khususnya pada emiten perbankan, seperti: BBCA, BMRI, & BBNI.
Di saat yang sama, di keluarkannya BREN dari status saham Full Call Auction (FCA) ikut menjadi booster, pasalnya berhasil menguat 7,69%.
Di sisi lain, pergerakan nilai tukar Rupiah masih terdepresiasi 0,23% terhadap dollar AS menjadi di level Rp16.458 (JISDOR).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 2,16% dengan sektor Infrastructures (+5,27%), Financials (+2,71%), & Energy (+2,14%) sebagai penopangnya.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu di tutup variatif, DJIA (+0,04%), S&P 500 (-0,16%), & Nasdaq (-0,14%).
Sektor teknologi terseret saham Nvidia (-3,2%) yang turun untuk sesi kedua, membuat sektor chip lebih rendah termasuk Broadcom (-4,4%), Qualcomm (-1,4%), Arm (-0,3%), dan Micron (-3,2%).
Apple turun 0,4% di tengah penundaan peningkatan perangkat lunak AI di Uni Eropa karena masalah regulasi.
Sebaliknya, sektor consumer discretionary memimpin kenaikan, didorong oleh kenaikan 1,6% saham Amazon.
Layanan komunikasi juga menghijau dengan Alphabet naik 1,4%.
Dari sisi data, PMI S&P yang dirilis pada pembukaan sesi melampaui ekspektasi, menantang pandangan ekonomi yang moderat menyusul klaim pengangguran yang lebih lunak, pembangunan rumah, dan penjualan ritel minggu ini.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+1,45%), S&P 500 (+0,61%), & Nasdaq (+0,03%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG memiliki ruang untuk menguat namun dibayangi aksi profit taking pasca penguatan yang cukup signifikan pada pekan sebelumnya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (24/6).
https://pasardana.id/news/2024/6/24/analis-market-2462024-dibayangi-aksi-profit-taking-ihsg-berpotensi-menguat/
