Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks komposit S&P 500 dan NASDAQ berakhir flat pada hari Kamis (06/06/24) mengambil nafas sejenak setelah mencapai titik rekor tertinggi sehari sebelumnya, menjelang laporan utama pasar tenaga kerja AS yaitu NONFARM PAYROLLS.
Saham-saham Teknologi berangsur turun; Nvidia mundur 1.1% dan kembali ke posisi perusahaan nomor 3 terbesar di dunia setelah sempat menyalip Apple ke posisi nomor 2.
Para investor akan fokus mengamati laporan penting US Nonfarm Payrolls pada hari Jumat ini, di mana para ekonom perkirakan ekonomi AS akan menambah 186 ribu pekerjaan baru, agak naik dari bulan sebelumnya pada 175ribu.
Laporan INITIAL JOBLESS CLAIMS adalah data terbaru yang menunjukkan pelonggaran pasar tenaga kerja di mana klaim pengangguran pekan terbaru naik lebih dari yang diantisipasi yaitu sebesar 229 ribu, naik dari angka pekan lalu 221 ribu yang direvisi naik, pun juga lebih tinggi dari perkiraan ekonom 220 ribu.
Dengan demikian, hasil ini memungkinkan Federal Reserve mulai memangkas suku bunga, menyusul dua data tenaga kerja yang telah lebih dulu dirilis yaitu penciptaan lapangan kerja baru di sektor swasta dan lowongan pekerjaan; di mana keduanya pun menunjukkan pelemahan.
EUROPEAN CENTRAL BANK (ECB) malah sudah terlebih dahulu melaksanakan pemotongan suku bunga pertamanya sejak 2019 pada rapat mereka kemarin, membawa turun suku bunga acuan 25bps ke level 4.25%.
Selain ECB, malah bank sentral DENMARK juga menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 3,35%.
Aksi bank sentral Eropa ini diharapkan akan semakin memotivasi bank sentral dunia lainnya untuk mulai memotong suku bunga, bahkan sebelum The Fed diramalkan akan melaksanakan pivot 25 bps pada September tahun ini.
Persentase peluang hal itu terjadi telah berada pada angka 68% saat ini, seperti dikutip dari alat survey CME FedWatch; serta market pricing-in 2 kali pemotongan suku bunga tahun ini, menurut data dari LSEG dan polling Reuters.
INDIKATOR EKONOMI penting lainnya yang akan melengkapi rangkaian data tenaga kerja AS adalah UNEMPLOYMENT RATE (Mei) yang saat ini diperkirakan masih stagnan sekitar 3.9%, serta data Upah Rata-rata per jam (Mei) yang juga masih flat di level 3.9% yoy.
MARKET EROPA & ASIA: JERMAN kemarin laporkan Factory Orders mereka untuk bulan April ternyata belum mampu pulih ke pertumbuhan positif 0.6% seperti yang diharapkan, melainkan masih drop ke level -0.2% mom, walau tak sebesar pelemahan – 0.8% pada bulan sebelumnya. Hari ini benua Asia akan memaparkan data yang tak kalah penting dari JEPANG: Household Spending untuk bulan April sudah mulai bertumbuh positif secara tahunan, naik 0.5% yoy dibanding -1.2% pada periode sebelumnya. Setelah tindakan memotong suku bunga kemarin, EUROZONE akan hadirkan data GDP Q1 hari ini yang diproyeksikan bertumbuh 0.4% yoy, semakin menguat dari posisi 0.1% sebelumnya. TEntunya mereka juga ingin melihat German Industrial Production mendukung ekonomi Eropa dengan pertumbuhan 0.1% mom, bangkit dari -0.4% sebulan sebelumnya. Menyusul pagi ini para pelaku pasar akan memantau data Trade Balance CHINA dan yang lebih vital adalah pertumbuhan Ekspor & Impor di bulan May , yang mana, apabila Ekspor mampu tumbuh signifikan ke level 6.0% sesuai ekspektasi (dari 1.5% pada bulan sebelumnya) akan membawa kelegaan dan angin segar pada tanda-tanda perbaikan ekonomi di sana.
KOMODITAS: Harga MINYAK naik 2% pada hari Kamis setelah bank sentral Eropa memilih untuk menurunkan suku bunga, sehingga memicu harapan bahwa The Fed akan melakukan hal yang sama ; sementara para menteri OPEC+ meyakinkan para trader bahwa perjanjian produksi minyak terbaru dapat berubah tergantung pada pasar. Futures BRENT ditutup USD 1,46 lebih tinggi atau 1,86% pada USD 79,87 / barel. Sedangkan futures US WTI naik USD 1,48 atau 2% pada USD 75,55. Adapun biaya bahan bakar yang lebih rendah dan berkurangnya hambatan supply pasca-pandemi telah membantu menurunkan tingkat Inflasi global menjadi 2,6% di 20 negara yang menggunakan Euro, dari 10% pada akhir tahun 2022. Harga EMAS mencapai puncak dua minggu di USD 2,378 / troy ounce setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan. Harga spot emas diperdagangkan di USD 2,369, mencatat kenaikan 0,54% setelah bangkit dari level terendah mingguan di USD 2,320.
INDONESIA hari ini akan memperhatikan angka Cadangan Devisa (Mei). IHSG mencoba sedikit bangkit dari keterpurukan di level Support 6950, walau belum mampu menutup perdagangan Kamis kemarin ke atas level psikologis 7000.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan, penghujung pekan ini masih akan banyak faktor ketidakpastian di pasar sambil menunggu data Nonfarm Payrolls dari AS nanti malam.
Oleh karena itu, para investor/trader masih disarankan untuk pertahankan sikap WAIT & SEE.
Please note angka jual bersih asing masih berlanjut, kemarin terdata pada angka IDR 592,03 miliar (all market).
“Secara teknikal, IHSG diproyeksi bergerak melemah dengan tembus support terdekat dan MA200,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (07/6).
https://pasardana.id/news/2024/6/7/analis-market-0762024-ihsg-diproyeksi-bergerak-melemah/