Kejar Target Pertumbuhan Pendapatan, CGAS Mulai Bidik Segmen Ritel dan Komersil

Beritamu.co.id – Manajemen PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (IDX: CGAS) mengklaim cukup optimis menatap prospek bisnis layanan jasa penyaluran gas bumi di masa depan.

Pasalnya, kebutuhan domestik akan gas alam ini masih 68,2% lebih besar dibandingkan dengan pasar ekspor.

Sedangkan ‘pemain’-nya tidak banyak.

“Sektor industri merupakan pemakai gas alam terbesar, dengan konsumsi mencapai 40,5% dari total kebutuhan gas alam di pasar domestik. Tinggal bagaimana kita memperluas target market saja. Saat ini, perusahaan mulai memperluas segmen market dengan fokus membidik segmen ritel dan komersil seperti korporasi, hotel, dan restoran. Dari sisi cakupan wilayah, kita akan fokus di area Jawa bagian Tengah dan Selatan,” beber Andika Purwonugroho, Direktur Utama CGS, di acara RUPST dan Paparan Publik PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CNG) di Jakarta, Rabu (29/5) lalu.

Lebih lanjut Andika menilai, pertumbuhan ekonomi relate dengan pertumbuan industri.

Di sisi lain, infrastruktur gas yang dimiliki pemerintah belum dapat meng-cover seluruh area industri yang dibutuhkan.

Dia menambahkan, kendala yang terjadi selama ini, target pasar CNG jauh dari jaringan pipa utama.

Sehingga, kedepan pihaknya berencana memanfaatkan sumur-sumur marjinal dan mengekspansi daerah distribusi ke Jawa bagian Selatan.

“Ini juga berkaitan dengan daerah industri dengan upah minimum rendah,” ujar Andika.
Diketahui, per April 2024, perusahaan mengoperasikan empat stasiun CNG dan lima depo CNG yang tersebar di Jawa dan Sumatra, secara kolektif mampu menghasilkan 10,5 MMSCFD.

Distribusi strategis ini memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan CNG secara efektif di pulau Jawa dan Sumatra.

Di tahun 2024 ini, perusahaan dalam proses mendirikan 2 stasiun CNG baru, yang berlokasi di Grobogan dan Majalengka, yang dijadwalkan akan memulai operasi masing-masing pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2024.

Untuk itu, perseroan menargetkan pendapatan akan mencapai Rp658 miliar atau tumbuh 76,4 persen dan laba bersih mampu naik hingga 200,8 persen menjadi Rp36,7 miliar di tahun 2024.

“Mesti optimis, tinggal bagaimana menyiasati channel distribusi menjadi lebih efektif dan efisien,” jelas Andika.

Dividen

Dalam paparan publik, Andika juga menyampaikan hasil RUPST CGAS terkait rencana perseroan yang akan membagikan dividen senilai Rp2,2 miliar kepada pemegang saham, atau setara dengan Rp1,25 per saham.

Dividen yang dibayarkan tersebut sekitar 27,2 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp8,1 miliar.

RUPST CGAS juga menyetujui sisa laba 2023 akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai tata cara pembagian dividen tersebut dengan memperhatikan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).