Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0.51% sebelum libur panjang (22/5), dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp511.5 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBNI, BBRI, ANTM dan BMRI.
Sementara itu, Wall Street sukses rebound dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, di tengah berita membaiknya prospek konsumen terhadap inflasi. Indeks Nasdaq mencatat kenaikan selama lima minggu berturut-turut dan mencatat rekor penutupan tertinggi. Dow Jones ditutup naik 0,01% menjadi 39.069,59, S&P 500 menguat 0,70% ke 5.304,72 dan Nasdaq Composite naik 1,10% ke 16.920,79. Selain itu, bursa saham AS mendapat sentimen setelah Departemen Perdagangan mengatakan, pesanan baru untuk barang-barang modal manufaktur utama AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April. Sementara, Universitas Michigan melaporkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen membaik pada akhir Mei setelah memburuk pada awal bulan. Sektor jasa komunikasi menguat 1,29% dan menjadi sektoral dengan kinerja terbaik di antara 11 sektor pada indeks utama S&P. Sementara sektor teknologi dan utilitas masing-masing menguat sekitar 1%. Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 49,4% pada pertemuan The Fed bulan September, turun dari 54,8% pada minggu lalu, menurut FedWatch Tool dari CME.
Di sisi lain, Bursa Asia melemah pada perdagangan Jumat (24/5). Indeks Nikkei 225 turun 1,17% ke 38.646, Hang Seng Hong Kong turun 1,38% ke 18.608, KOSPI Korea Selatan turun 1,26% ke 2.687, ASX 200 Australia melemah 1,08% ke 7.727, Straits Times Singapura turun 0,18% ke 3.316 dan Shanghai Composite China turun 0,88% ke 3.088. Bursa Asia melemah menyusul data aktivitas ekonomi AS yang kuat, sehingga mengindikasikan The Fed akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun ini. Di Jepang, inflasi mereda karena investor terus mempertimbangkan apakah Bank of Japan memiliki kapasitas untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
Menyikapi beragam kondisi tersebut di atas, dalam riset Senin (27/5), Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, CFP memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi mencoba break resistance kuat di 7240, tapi jika gagal break, potensi terkoreksi. Terutama setelah FOMC Minutes minggu lalu menunjukkan potensi cut rate masih menunggu data-data positif beberapa bulan ke depan. Level support IHSG di 7150-7190, sedangkan level resist berada di 7240-7300.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan diperdagangan hari ini, Senin (27/5), yaitu; BBRI, ACES, BRIS, BREN, TPIA, dan ASII.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
1.BBRI: Spec Buy
Beli di 4650, cutloss jika break di bawah 4570.
Jika tidak break di bawah 4650, potensi naik ke 4800-4880 short term.
2.ACES: Spec Buy
Beli di 790, cutloss jika break di bawah 770.
Jika tidak break di bawah 790, potensi naik ke 815-830 short term.
3.BRIS: Spec Buy
Beli di 2300, cutloss jika break di bawah 2270.
Jika tidak break di bawah 2300, potensi naik ke 2380-2470 short term.
4.BREN: Spec Buy
Beli di 11100, cutloss jika break di bawah 10925.
Jika tidak break di bawah 11100, potensi naik ke 11500-11900 short term.
5.TPIA: Spec Buy
Beli di 9050, cutloss jika break di bawah 8900.
Jika tidak break di bawah 8900, potensi naik ke 9275-9500 short term.
6.ASII: Spec Buy
Beli di 4700, cutloss jika break di bawah 4600.
Jika tidak break di bawah 4700, potensi naik ke 4800-4900 short term.
https://pasardana.id/news/2024/5/27/analis-market-2752024-ihsg-berpotensi-mencoba-break-resistance-6-saham-ini-bisa-jadi-pilihan-trading/