Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/5), IHSG ditutup melemah 50,55 poin (-0,69%) ke level 7.266,69.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi profit taking investor pasca penguatan signifikan pekan sebelumnya.
Dari sisi data ekonomi internal, Neraca Pembayaran Indonesia (Q1-24) tercatat defisit US$6,0 miliar.
Selain itu, Transaksi Berjalan (Q1-24) tercatat defisit US$1,1 miliar (0,6% dari PDB), lebih tinggi dibandingkan defisit triwulan sebelumnya US$1,1 miliar (0,3% dari PDB).
Dari eksternal, PBoC kembali mempertahankan suku bunga utama kredit dan kredit 5Y masing-masing di level 3,45% dan 3,95%.
Kemudian, nilai tukar Rupiah kemarin melemah 0,01% terhadap dollar AS menjadi Rp15.980 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,49%), S&P 500 (+0,09%), dan Nasdaq (+0,65%).
Para investor mencari petunjuk tambahan mengenai waktu pemangkasan suku bunga the Fed, dengan beberapa pejabat the Fed dijadwalkan berbicara dan notulen FOMC akan dirilis minggu ini.
Dari sisi Perusahaan, saham Nvidia naik 2,5%, mendorong sektor teknologi naik lebih tinggi.
Saham-saham produsen chip lainnya, termasuk Applied Materials (+3,7%), KLA Corporation (+3,3%), dan Micron Technology (+2,9%), juga mengalami kenaikan.
Musim laporan keuangan terus berlanjut, dengan perhatian beralih ke hasil-hasil dari para peritel sepanjang minggu ini.
“menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor cenderung wait & see mencermati Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung 21- 22 Mei 2024,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (21/5).
https://pasardana.id/news/2024/5/21/analis-market-2152024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/