Beritamu.co.id – Dalam era yang penuh tantangan saat ini, sektor pertanian di Indonesia telah menjadi tulang punggung perekonomian dan fondasi ketahanan pangan nasional.
Namun, risiko yang mengintai seperti bencana alam, perubahan iklim, serangan hama, fluktuasi harga pasar, kondisi geopolitik global dan risiko lainnya terus mengancam stabilitas pendapatan petani dan keberlanjutan usaha pertanian yang bukan hanya akan mempengaruhi petani tetapi juga berdampak buruk bagi industri pengolahan hasil pertanian dan pendapatan serta stabilitas negara.
Untuk mengatasi risiko terhadap kesejahteraan petani maupun resiko terhadap suplai untuk perusahaan pengolahan hasil pertanian, dibutuhkan adanya perlindungan, di antaranya melalui asuransi pertanian yang penting dalam close-loop system pertanian di Indonesia.
Di Indonesia, legalitas kebijakan perlindungan usaha tani dalam bentuk asuransi pertanian berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Undang-undang tersebut telah dijabarkan pelaksanaannya dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 40 Tahun 2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian.
Banyak inisiatif program asuransi pertanian, baik dari pemerintah maupun swasta yang sudah berhasil dijalankan dan beberapa masih menghadapi kendala, terutama untuk diperluas ke berbagai daerah di Indonesia untuk beragam sektor pertanian sehingga makin banyak petani yang akan menerima manfaatnya sekaligus mendorong perbaikan adopsi teknik budidaya pertanian yang baik yang akan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, USAID ACTIVE bekerjasama dengan PISAgro dan AAUI berinisiatif untuk mendorong adopsi asuransi pertanian yang lebih luas melalui Workshop bertajuk ‘Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani melalui Kemitraan Berbasis Manajemen Risiko Terintegrasi’, yang digelar di kantor AAUI di Jakarta, Selasa (14/5).
“Workshop ini dihadiri pelaku pertanian, lembaga keuangan baik perbankan maupun asuransi, praktisi dan pengamat keuangan, lembaga donor, NGO dan pemerintah diharapkan akan memunculkan ide, gagasan, peluang kerjasama dan potensi sinergi antara berbagai pihak pertanian yang akan mendorong adopsi asuransi pertanian di Indonesia yang diharapkan akan mendorong produksi dan produktivitas pertanian di Indonesia,” terang Danang Ariawan selaku Chief of Party USAID ACTIVE seperti dilansir dalam siaran pers, Rabu (15/5).
Workshop ini juga menghadirkan pengalaman-pengalaman sektor asuransi dalam mengadopsi berbagai program asuransi kepada para petani, nelayan, atau pun usaha mikro.
Seperti adopsi model asuransi pertanian efektif untuk komoditas hortikultura dan tanaman pangan jagung oleh ACA, pengalaman asuransi padi dan sapi oleh Jasindo, asuransi parametrik Soil Moisture Index oleh Asuransi Bintang, dan asuransi Parametrik Weather Index Padi oleh AXA.
Pada workshop ini, Ir. Medrilzam, M.Prof. Econ, Ph.D selaku Direktur KKSDA Kementrian Bappenas dan Brian Dusza selaku Director of Environment Office USAID Indonesia memberikan sambutan pembukaan.
Workshop juga dihadiri oleh seratus orang partisipan yang terdiri dari pelaku bisnis asuransi, pertanian, lembaga keuangan, sektor pemerintah, NGO, dan lembaga donor.
Selama kegiatan banyak pihak memberikan masukan berupa ide dan saran terkait model asuransi di Indonesia dan berharap terjadi sinergi antara pemerintah dan lembaga swasta terkait untuk memperluas jangkauan asuransi pertanian di Indonesia.
https://pasardana.id/news/2024/5/15/usaid-active-jalin-kolaborasi-dengan-pisagro-dan-aaui-dorong-peningkatan-adopsi-asuransi-pertanian-di-indonesia/