Home Bisnis MARKET Meski Pabrik Tutup, BATA Bakal Terus Memasarkan Produk Sepatu Dalam Negeri

Meski Pabrik Tutup, BATA Bakal Terus Memasarkan Produk Sepatu Dalam Negeri

14
0

Beritamu.co.id – Baru-baru ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah bertemu dan berdialog dengan Manajemen PT Sepatu Bata Tbk (IDX: BATA) terkait dengan isu penutupan pabrik Sepatu Bata di Purwakarta.

Dalam dialog tersebut, manajemen PT Sepatu Bata Tbk diwakili oleh para Direksi, yaitu; Hatta Tutuko, Ahmad Danial, dan Prima Andhika Irawati yang diterima oleh Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif dan Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK), Adie Rochmanto Pandiangan.

“Dari hasil dialog terungkap bahwa keputusan penutupan lini manufaktur atau produksi oleh manajemen Sepatu Bata berkaitan dengan strategi bisnis yang dilakukan dalam rangka refocusing pada lini penjualannya (store). Hal ini merupakan langkah perusahaan guna menghadapi persaingan industri sepatu di dalam negeri,” ungkap Adie, dalam pertemuan yang berlangsung Rabu (08/5) tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, PT Sepatu Bata Tbk juga menjamin produk yang dijual masih bersumber dari produsen dalam negeri yang selama ini bekerja sama dengan mereka, seperti PT Prestasi Ide Jaya dan enam pabrik lainnya.

Diharapkan, strategi ini dapat meningkatkan penjualan, yang pada gilirannya akan meningkatkan juga produksi di tujuh pabrik tersebut.

Dengan strategi tersebut, meskipun terjadi penutupan pabrik, jumlah sepatu produksi dalam negeri yang dipasarkan oleh PT Sepatu Bata Tbk secara agregat tetap sama dan bahkan akan ditingkatkan.

Selain itu, pekerja di usia produktif yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dialihkan ke pabrik sepatu lain di sekitar Purwakarta.

Lebih lanjut Adie mengungkapkan, penjualan produk sepatu Bata melalui toko-toko yang dimilikinya dalam dua tahun terakhir cenderung mengalami perbaikan.

Baca Juga :  BEI Umumkan Penghentian Sementara Perdagangan Efek TELE

Manajemen, kata Adie, menyampaikan bahwa merek di bawah naungan PT Sepatu Bata Tbk, seperti; North Star, Power, Marie Claire, Bubblegummers, dan Weinbrenner masih berada di hati konsumen serta preferensi yang cukup baik di mata konsumen.

“Kami melihat bahwa strategi ini penting bagi perusahaan, seperti halnya merek-merek besar sepatu global yang berfokus pada pengembangan produk dan merek,” ujar Adie.

Di sisi lain, pemberlakuan Larangan dan Pembatasan (Lartas) untuk barang konsumsi alas kaki sesuai Permendag 36/2023 berikut perubahannya diharapkan akan melindungi pasar dalam negeri dari serbuan barang impor, sehingga penjualan produk dalam negeri akan terus tumbuh.

“Untuk PT Sepatu Bata Tbk, pemerintah juga terus mendorong agar meningkatkan ekspor dari hasil produksi dalam negeri sebagai bagian dari rantai pasok global merek Bata bersama afiliasinya di luar negeri,” jelas Adie.

Lebih lanjut Adie menegaskan, kebijakan lartas yang diterapkan oleh Pemerintah seharusnya dianggap sebagai angin segar bagi industri dalam negeri untuk terus meningkatkan produksinya.

Terbukti, kinerja industri kulit dan alas kaki pada triwulan I – 2024 mengalami peningkatan, ditunjukkan oleh pertubuhan sebesar 5,9% (YoY), peningkatan ekspor sebesar 0,95% (YoY), dan penurunan impor hingga 1,38% (YoY), dan kinerja Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang terus mengalami kenaikan secara berturut-turut mulai bulan November 2023 hingga Februari 2024.

“Hal ini menunjukkan impor yang mengalami penurunan, disubstitusi oleh industri dalam negeri ditandai dengan konsumsi dan nilai tambah yang mengalami peningkatan dengan kenaikan PDB,” pungkasnya.


https://pasardana.id/news/2024/5/14/meski-pabrik-tutup-bata-bakal-terus-memasarkan-produk-sepatu-dalam-negeri/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here