Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (08/5), IHSG ditutup melemah 34,82 poin (-0,49%) ke level 7.088,79.
IHSG melemah disebabkan oleh berlanjutnya tekanan jual investor di pasar saham domestik jelang hari libur panjang.
Dari sisi data ekonomi internal, posisi Cadangan Devisa Indonesia (Apr-24) tetap tinggi sebesar US$136,2 miliar, meski menurun dibandingkan posisi US$140,4 miliar (Mar-24), dipengaruhi oleh pembayaran ULN Pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah 0,64% dengan net foreign sell sebesar Rp 3 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,32%), S&P 500 (+0,16%), dan Nasdaq (- 0,03%).
Katalis konsumen Michigan jatuh ke level terendah 6 bulan didorong oleh kenaikan tajam dalam ekspektasi inflasi tahun depan.
Hal ini ditambah dengan komentar baru dari seorang pejabat Fed yang menganjurkan sikap hati-hati dalam menurunkan suku bunga, karena mereka menimbang data inflasi yang sangat kuat tahun ini.
Saham Novavax melonjak 98% setelah produsen vaksin ini mengumumkan kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan Sanofi untuk mengkomersialkan vaksin Covid mulai tahun depan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+2,16%), S&P 500 (+1,85%), & Nasdaq (+1,14%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Apr-24),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (13/5).
https://pasardana.id/news/2024/5/13/analis-market-1352024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
