Beritamu.co.id – PT United Tractors Tbk (IDX: UNTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,547 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2024, atau longsor 14,9 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp5,323 triliun.
Dampaknya, laba per saham melorot ke level Rp1.252 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan di akhir kuartal I 2023 berada di level Rp1.466 per helai.
Presiden Direktur UNTR, FXL Kesuma melaporkan pendapatan sebesar Rp32,412 triliun pada kuartal I 2024.
Hasil itu tumbuh 7,09 persen dibanding kuartal I 2023 yang mencapai Rp34,888 triliun.
“Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 15 persen menjadi Rp4,5 triliun dari Rp5,3 triliun pada periode yang sama tahun 2023,” tulis Kesuma dalam laporan keuangan kuartal I 2024 UNTR yang diungggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/4/2024).
Ia merinci, sampai dengan bulan Maret 2024, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 1.126 unit atau turun 37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.791 unit.
Hal itu disebabkan oleh penurunan penjualan di sektor kehutanan, konstruksi, dan pertambangan.
Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebesar 69 persen diserap sektor pertambangan, 13 persen diserap sektor konstruksi, 8 persen diserap sektor kehutanan, dan sisanya sebesar 10 persen ke sektor perkebunan.
Sedangkan pendapatan UNTR dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun 11 persen menjadi Rp2,6 triliun dari sebelumnya sebesar Rp3 triliun.
Sementara itu, penjualan produk merek lainnya, yaitu Scania turun dari 218 unit menjadi 87 unit dan penjualan produk UD Trucks turun dari 89 unit menjadi 32 unit yang disebabkan oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan.
Secara keseluruhan, pendapatan unit usaha Mesin Konstruksi turun 22 persen menjadi Rp8,3 triliun dibandingkan Rp10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Namun, unit usaha di bidang Kontraktor Penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) meraih pendapatan Rp13,3 triliun, atau naik 14 persen dari Rp11,7 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Senada, total penjualan batu bara melalui anak usaha perseroan, yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA) sampai triwulan pertama tahun 2024 mencapai 4,0 juta ton (termasuk 0,8 juta ton batu bara kokas), meningkat 33 persen dibandingkan triwulan pertama tahun 2023.
Lalu, unit usaha Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 8 persen menjadi Rp1,8 triliun, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan harga jual rata-rata emas sebesar 14% (dari USD1.896 per ons menjadi USD2.165 per ons).
https://pasardana.id/news/2024/4/30/fxl-kesuma-lapor-laba-untr-turun-15-persen-pada-kuartal-i-2024-1/