Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, S&P 500 ditutup lebih tinggi 0.3% pada perdagangan hari Senin (29/04/24), ditopang oleh kenaikan saham Tesla dan Apple pada musim laporan keuangan kuartal 1, sehari menjelang FOMC Meeting US Federal Reserve.
Harga saham Tesla meroket 15% setelah raksasa EV tersebut dilaporkan menerima lampu hijau dari pemerintah China untuk meluncurkan software bantuan pengemudi di sana, menggunakan teknologi peta dan navigasi dari raksasa teknologi China Baidu, demikian seperti dikutip dari berbagai media. Lompatan ini menandai usaha Tesla untuk mengadaptasi software self-driving yang dipercaya merupakan kunci dari pertumbuhan produsen EV ini.
Musim laporan keuangan juga diwarnai oleh kenaikan harga saham Apple lebih dari 2% setelah Bernstein meng-upgrade raksasa teknologi yang satu ini, dengan pemikiran telah berlalunya masa-masa demand yang lesu dari China.
Di sisi lain, Departemen Keuangan menaikkan perkiraan pinjaman bersih pada kuartal April hingga Juni menjadi USD 243 miliar, naik dari jumlah USD 202 miliar yang diperkirakan pada akhir Januari, didorong oleh penerimaan kas yang lebih rendah.
Kebutuhan pendanaan yang lebih besar dari perkiraan pada kuartal ini, mensinyalkan akan lebih banyak penjualan obligasi dari perkiraan, menekan harga obligasi dan mendorong yield naik dari titik terendah pada hari itu.
Bicara mengenai bank sentral AS, Federal Reserve akan memulai rapat dua-harinya pada Selasa ini yang ramai diperkirakan akan menahan suku bunga tetap di tempat; namun para pelaku pasar akan fokus pada pernyataan dari Chairman Jerome Powell apalagi jika komentarnya cenderung hawkish.
Lembaga keuangan UBS berpendapat AS masih pada jalur ekonomi yang dapat menghindari resesi dan mencapai soft-landing, sehingga mereka menyimpan harapan The Fed bisa memotong suku bunga di tahun ini.
Sebaliknya di tempat lain, Macquarie malah sudah tidak lagi mengharapkan adanya pemotongan suku bunga di tahun 2024 dan memundurkan proyeksi pivot pertama ke tahun 2025, dengan dasar pemikiran Inflasi Inti PCE baru akan mencapai target 2% di tahun depan.
KALENDER EKONOMI hari ini juga akan diwarnai oleh Chicago PMI (Apr.) dan CB Consumer Confidence (Apr.) yang diprediksi sedikit turun ke 104.0 dari 104.7 posisi sebelumnya.
KOMODITAS: Harga MINYAK tergerus lebih dari 1% per barrel pada hari Senin seiring munculnya pembicaraan mengenai gencatan senjata konflik Timur Tengah, di Kairo; sementara data Inflasi AS juga turut memupuskan prospek pemotongan suku bunga. Sementara pemimpin Hamas tiba di Kairo untuk berdiskusi dengan mediator dari Mesir dan Qatar, Israel melancarkan serangan udara yang membunuh setidaknya 25 orang Palestina dan melukai banyak lainnya. Para trader melihat kemungkinan situasi Perang Israel – Iran ini tidak tereskalasi lebih lanjut, sambil memantau hasil FOMC Meeting Federal Reserve, yang dikhawatirkan menyimpan kemungkinan naik 25 bps tahun ini apabila Inflasi dan pasar tenaga kerja AS masih tetap resilien. Yield US Treasury dan US Dollar yang menguat akan membuat Minyak jadi lebih mahal untuk para pembeli non-AS. Pekan ini para trader akan menantikan data US Nonfarm Payroll di hari Jumat yang mana laporan ini juga dipantau ketat oleh The Fed. Di sisi lain, angka Inflasi bulan April dari wilayah Eurozone (Spanyol & Jerman) memaparkan view yang beragam buat European Central Bank, namun sepertinya belum akan membatalkan ramalan pemotongan suku bunga di bulan Juni. Lebih banyak data Inflasi dari wilayah Eurozone akan dirilis hari Selasa ini.
MARKET ASIA: Di kala Jerman merilis CPI (Apr) pada level 2.2% yoy , berhasil sedikit lebih rendah dari proyeksi 2.3% dan posisi ini masih stabil dari bulan Maret pada 2.2%, walau secara bulanan terdapat kenaikan 0.5% mom , lebih tinggi sedikit dari bulan Maret 0.4%. Lebih banyak data dari Jerman datang hari ini : Retail Sales (Mar), Unemployment Change (Apr), and German GDP Q1. Eurozone akan merilis CPI (Apr) mereka yang diperkirakan masih akan stagnan sekitar 2.4% sama seperti bulan sebelumnya. Perkiraan awal GDP Q1 mereka juga akan rilis hari ini di mana diperkirakan ekonomi bisa tumbuh 0.2% , ada sedikit perbaikan dari 0.1% di kuartal yang sama tahun lalu. Benua Asia juga menyimpan beberapa informasi penting hari ini seperti yang pasti dipantau lekat2 para pelaku pasar adalah data Manufacturing PMI China serta Composite PMI mereka untuk bulan April.
Dana asing masih mengalir keluar dari pasar saham dan Surat Berharga Negara RI, dengan mencatatkan net sell menembus sekitar Rp 34,98 triliun month to date. Pada hari Senin (29/4/2024), Bursa Efek Indonesia mencatat, net sell saham masih terjadi senilai Rp 0,4 triliun, melanjutkan penjualan bersih Rp 2,16 triliun pada Jumat lalu (26/4/2024). Di bursa saham domestik, sepanjang April ini, asing sudah mencatatkan penjualan bersih Rp 19,06 triliun ; mengempiskan posisi net buy mereka secara year to date turun menjadi Rp 7,22 triliun. Sementara itu, di pasar Surat Berharga Negara (SBN), secara month to date, asing sudah mencatatkan penjualan bersih Rp 15,92 triliun di SBN hingga Kamis lalu. Sedangkan secara year to date asing mencatatkan penjualan bersih Rp 47,26 triliun hingga Kamis lalu. Tak heran, yield ID10YT sudah melesat ke level 7.30%, suatu angka yang tak pernah terlihat sejak November 2022. USD/IDR belum jua beranjak dari level 16241, walau BI telah menaikkan suku bunga 25bps di pekan lalu. Walau demikian, IHSG mencatatkan kenaikan cukup signifikan pada perdagangan Senin kemarin, menguat 1.7% ke level 7155.78 ditopang oleh hampir semua sektor kecuali Transportasi & Logistik, menempatkannya cukup aman berada di atas Resistance pertama: MA10. Jika IHSG mampu stabil di atas Support 7140-7150 maka IHSG menyimpan potensi penguatan lebih lanjut ke level 7200, menjelang libur Hari Buruh 1 May.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas memandang candle Bullish Engulfing yang terjadi kemarin (29/4), sedikit banyak menyimpan harapan penguatan lebih lanjut hari ini, namun di tengah minimnya sentimen yang agak solid, maka bukannya tak mungkin hari ini market kembali dilanda profit-taking mengantisipasi akan berlangsungnya FOMC Meeting nanti malam pada waktu setempat AS.
“Indeks berpotensi koreksi,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (30/4).
https://pasardana.id/news/2024/4/30/analis-market-3042024-ihsg-berpotensi-koreksi/