Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (29/4/2024) : IHSG Berpotensi Melemah

ANALIS MARKET (29/4/2024) : IHSG Berpotensi Melemah

12
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada hari Jumat (26/4), S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal November 2023 didukung oleh rally saham-saham raksasa menyusul hasil laba kuartalan yang kuat dari perusahaan-perusahaan Teknologi besar Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Nvidia; di samping data Inflasi yang moderat.

S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal November 2023. Indeks S&P 500 mengakhiri penurunan selama tiga minggu, sementara Nasdaq menyudahi penurunan selama empat minggu berturut-turut.

Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan acuan Inflasi naik moderat pada bulan Maret sebesar secara tahunan sekaligus sejalan dengan estimasi secara bulanan.

Laporan ini memberikan sedikit kelegaan pada pasar keuangan yang diliputi oleh kekhawatiran stagflasi sehari setelah data menunjukkan Inflasi melonjak namun pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal pertama.

Data PERSONAL CONSUMPTION EXPENDITURES (PCE) PRICE INDEX naik 0,3% di bulan Maret, sesuai dengan perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters.

Dalam 12 bulan hingga Maret, Inflasi PCE naik 2,7% dibandingkan ekspektasi 2,6%.

Setelah data tersebut, pasar uang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve di bulan September.

YIELD US TREASURY tenor 10-tahun turun setelah data tersebut, terakhir berada di 4,6630% dari 4,706% pada akhir hari Kamis.

Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun 0,5 basis poin menjadi 4,9934%, dari 4,998%.

Secara keseluruhan, pasar ekuitas dunia bersiap untuk mengakhiri bulan ini dengan posisi lebih rendah, karena harapan penurunan suku bunga Fed dalam waktu dekat telah surut menyusul serangkaian pembacaan data ekonomi AS yang kuat.

Menteri Keuangan AS, JANET YELLEN mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis (25/4), bahwa intervensi mata uang hanya dapat diterima dalam situasi yang “jarang terjadi” dan bahwa kekuatan pasar harus menentukan nilai tukar.

Yellen juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan lebih kuat daripada yang diprediksi oleh data produksi kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan.

MARKET ASIA & EROPA: sementara YEN JEPANG merosot ke level terendah dalam 34 tahun terakhir setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. DolLar mencapai 158,275 yen, tertinggi sejak Juni 1990. Bank of Japan mempertahankan suku bunga di sekitar nol pada pertemuan kebijakannya, meskipun memperkirakan inflasi sekitar 2% selama tiga tahun. Para pelaku pasar menantikan pihak otoritas Jepang untuk menopang mata uangnya, dalam sebuah keputusan yang tidak konvensional dan sulit secara politis. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan pada hari Jumat bahwa volatilitas nilai tukar dapat secara signifikan berdampak pada perekonomian. Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia juga naik 0,90%; indeks saham acuan EROPA mencatat kenaikan harian terbesar dalam lebih dari tiga bulan, ditutup naik 1,2%, didorong oleh kenaikan saham perbankan dan industri. Hari ini keluar perkiraan awal German CPI (Apr.) pada 2.3% yoy, naik moderat dari 2.2% bulan Maret.

Baca Juga :  Menparekraf Sambut Baik Penerbangan Langsung AirAsia Rute Hong Kong - Bali

KOMODITAS: Harga MINYAK berakhir di teritori positif hari Jumat, menghentikan penurunan 2 minggu berturut-turut setelah mengabaikan penguatan Dollar menyusul data Inflasi yang in-line dengan ekspektasi, di tengah tensi geopolitik masih berlanjut. Harga kontrak futures BRENT naik 0,3% menjadi USD 89,85/barel, sementara US WTI menguat 0,4% menjadi USD 89,38/barel. Harga minyak naik dalam beberapa sesi terakhir karena data menunjukkan stok persediaan AS menyusut lebih dari yang diperkirakan dalam seminggu terakhir, mengindikasikan ketatnya pasar minyak global. Kekhawatiran atas gangguan pasokan Timur Tengah juga muncul ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap Gaza. Meskipun perang langsung dengan Iran tidak terwujud, walau demikian konflik Israel-Hamas tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera usai. AS juga berencana akan memobilisasi lebih banyak bantuan militer untuk Israel setelah Presiden Joe Biden menyetujui rancangan undang-undang mengenai hal tersebut awal pekan ini. Karena kurangnya eskalasi Perang Israel – Iran harga minyak diperdagangkan jauh di bawah harga tertinggi 5 bulan yang dicapai pada awal April lalu, walau beberapa elemen premi risiko masih akan tetap pengaruhi harga minyak, membantu menopang harga acuan minyak terhadap kekhawatiran melemahnya demand global.

IHSG ditutup pada 7036, melemah 1.67% pada hari Jumat (26/4), menguji level Support kritikal pada 7030, yang mana apabila technical rebound tak segera terwujud, bukan tak mungkin akan mengarahkan IHSG uji Support ke level psikologis 7000.

Hari ini (29/4), para investor INDONESIA akan menantikan data Foreign Direct Investment yang mana pertumbuhannya akan dibandingkan dengan posisi terakhir 5.3%.

Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor/trader untuk menahan diri (WAIT & SEE) menunggu IHSG confirm bertahan di area Support yang solid.

“IHSG berpotensi melemah,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (29/4).


https://pasardana.id/news/2024/4/29/analis-market-2942024-ihsg-berpotensi-melemah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here