Home Bisnis MARKET Rasio Kredit Bermasalah Turun, BBTN Raup Laba Rp860 Miliar di Kuartal I...

Rasio Kredit Bermasalah Turun, BBTN Raup Laba Rp860 Miliar di Kuartal I 2024

17
0

Beritamu.co.idPT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX:BBTN) membukukan  pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp860 miliar pada akhir Maret 2024, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp801 miliar.

Direktur Utama BBTN,  Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan telah secara konsisten menjaga momentum pertumbuhan sejak tahun lalu yang didukung oleh penajaman strategi serta transformasi bisnis secara menyeluruh.

“Pada tiga bulan pertama tahun 2024, BTN mampu mencetak pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membantu menggerakkan sektor perumahan di negara ini untuk bergerak. Hal ini tidak terlepas dari upaya perseroan menurunkan angka backlog perumahan dan menyediakan rumah yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kami berharap dapat terus menjaga momentum ini agar dapat memberikan nilai tambah bagi para stakeholders kami,” ujar Nixon pada Paparan Kinerja Keuangan Kuartal I/2024 di Jakarta, Kamis (25/4).

Ia merinci, BTN membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen menjadi Rp344,2 triliun pada akhir Maret 2024, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut, ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high-yield loans) yang cukup diminati masyarakat.

Nixon menuturkan, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85% dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan. Selama kuartal I/2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp264,5 triliun.

Dari jumlah tersebut penyaluran KPR Subsidi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp167 triliun, naik 12,3 persen pada kuartal I/2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp148,6 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi naik 11,2 persen menjadi Rp98,8 triliun dari Rp88,8 triliun di kuartal I/2023.

“Strategi kami membidik lebih banyak penyaluran KPR Non-Subsidi ke segmen menengah ke atas sudah mulai menunjukkan hasil. Untuk KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, pertumbuhannya mencapai 176,6% yoy pada kuartal I/2024, dengan total penyaluran mencapai Rp1,05 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp380 miliar,” papar Nixon.

Baca Juga :  Grup Salim Bantu BEI Capai Target Revisi Transaksi Harian Bursa Tahun 2023

Untuk menjaga profitabilitas perseroan, BTN mendorong penyaluran kredit bermargin tinggi, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ringan (KRING), dan Kredit Agunan Rumah (KAR). Selama tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhannya tercatat cukup pesat. Penyaluran KUR BTN mencapai Rp387 miliar, melonjak 78,1 persen  dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp217 miliar. Penyaluran KRING juga bertumbuh 30,7 persen secara tahunan menjadi Rp572 miliar pada kuartal I/2024. Sementara itu, perseroan menyalurkan KAR sebesar Rp525 miliar, meningkat 16,5 persen secara tahunan.

Nixon menegaskan BBTN tetap menjaga kualitas kredit dengan baik. Perseroan mencatat penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross menjadi 3 persen pada kuartal I/2024, dari 3,5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio loan-at-risk (LAR) juga tercatat menurun ke level 21,6 persen dari sebelumnya 24,2 persen.

“Pada saat yang sama, kami meningkatkan coverage NPL menjadi 152,8 persen dari sebelumnya 145,9 persen pada kuartal I/2023,” tutur Nixon.

Sementara itu, lanjut dia, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11,9 persen menjadi Rp357,7 triliun pada kuartal I/2024, dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini masih melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan pada Februari 2024 yang tercatat sebesar 3,8 persen secara tahunan.

 Dari total DPK tersebut, porsi dana murah Current Account Savings Account (CASA) mencapai 49,9 persen pada kuartal I/2024.

Pertumbuhan DPK juga ditopang salah satunya oleh meningkatnya jumlah pengguna aplikasi BTN Mobile serta transaksi yang dilakukan. Hingga akhir Maret 2024, jumlah pengguna aktif BTN Mobile mencapai 1,4 juta, dengan nilai transaksi mencapai Rp20,5 triliun hingga akhir kuartal I/2024, bertumbuh pesat sebesar 60,1 persen secara tahunan.

“Sebagai bank yang lebih modern dan kekinian, kami terus meningkatkan kapasitas ekosistem digital BTN agar mampu menjawab tantangan industri perbankan dan keuangan pada saat ini dan masa depan. Sebab itu, kami terus konsisten mengembangkan BTN Mobile, termasuk dengan menambah fitur layanannya. Hingga kini sudah terdapat 16 fitur baru untuk membantu transaksi di BTN Mobile.” ujar Nixon.

 


https://pasardana.id/news/2024/4/25/rasio-kredit-bermasalah-turun-bbtn-raup-laba-rp860-miliar-di-kuartal-i-2024/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here