Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (19/4/2024) : Volatilitas Masih Akan Tinggi

ANALIS MARKET (19/4/2024) : Volatilitas Masih Akan Tinggi

15
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, saham-saham AS ditutup relatif flat pada perdagangan hari Kamis (18/04/24), seiring para investor menyaring laporan keuangan terbaru perusahaan, sementara data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve menunjukkan bahwa bank sentral AS sepertinya mungkin tak bisa memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Data ekonomi menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap tangguh, karena klaim pengangguran mingguan tidak berubah dari minggu sebelumnya sebesar 212.000 sementara Philadelphia Fed Manufacturing Index (Apr.) naik ke level tertinggi dalam dua tahun, dengan angka 15.5 yang jauh lebih tinggi dari estimasi 1.5 dan 3.2 pada periode sebelumnya.

Existing Home Sales (Mar.) sedikit alami penurunan pada angka 4.19 juta namun tidak begitu jauh dari ekspektasi 4.20 juta yang memang sudah perkirakan adanya penurunan dari 4.38 juta unit rumah di bulan sebelumnya.

Pasar tenaga kerja yang solid, data terbaru Inflasi yang tinggi, serta komentar dari pejabat The Fed termasuk Chairman Jerome Powell, telah menyebabkan para pelaku pasar memundurkan ekspektasi bank sentral akan menurunkan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan Juni menjadi tinggal 15,2%, menurut FedWatch Tool CME; dengan peluang bulan Juli berada pada angka 41,5%, turun dari 48,4% minggu lalu.

Tak pelak sentimen yang cukup suram ini membuat S&P 500 terkikis 0,24%, merupakan penurunan dalam sesi kelima berturut-turut.

Pasar saham terlihat mengalami kesulitan untuk pertahankan reli yang telah terbentuk selama 5 bulan yang dimulai dari bulan November, sebagian besar karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada paruh pertama tahun ini. Adapun penurunan selama lima sesi ini menandai yang terpanjang bagi indeks acuan S&P sejak Oktober.

Komentar dari para pejabat The Fed kemarin juga kembali menegaskan kurangnya urgensi untuk menurunkan suku bunga, dengan alasan perekonomian AS yang masih kuat sehingga mereka cukup nyaman bersabar karena sepertinya untuk inflasi AS mampu mencapai target 2% The Fed akan lebih lambat dari yang diharapkan. Bahkan pejabat yang lain menandai kemungkinan melanjutkan kenaikan suku bunga jika laju inflasi meningkat. Dengan demikian, imbal hasil US Treasury pun masih pertahankan trend bullish.

MARKET ASIA & EROPA: JEPANG pagi ini telah merilis angka National CPI di mana Inflasi bulan Maret in-line dengan ekspektasi 2.7% yoy, sedikit mendingin dari 2.8% di bulan Februari. Selanjutnya dari benua Eropa hari ini, para pelaku pasar akan menantikan: Retail Sales Inggris (Mar.), German PPI (Mar.), di sela-sela IMF & Eurogroup meetings.

Baca Juga :  HRUM Bakal Raup Rp331 Miliar Dari Lego 210,8 Juta Saham Treasuri

IHSG ditutup menghijau 36 pts/+0.5% ke level 7166.81, berhasil mematahkan konsolidasi dua hari kemarin dipicu oleh net sell asing yang terbilang massive, total hampir mencapai IDR 3 triliun. IHSG terkesan bertahan di area Support 7100 yang merupakan level previous Low pada 26 Januari lalu. Sentimen penggerak market masih seputar adjusting dengan market regional yang carut-marut ketika kita tinggal liburan panjang Idul Fitri. IHSG perlu memastikan support yang solid sebelum mengakhiri sesi konsolidasi ini, harapan kita adalah IHSG tidak perlu meninggalkan level psikologis 7000 sebagai kemungkinan terburuk. Namun tak bisa dipungkiri situasi global yang penuh ketidakpastian, baik mengenai prospek pemotongan suku bunga AS yang semakin memudar serta konflik Timur Tengah yang semakin sengit, plus nilai tukar RUPIAH yang masih betah di atas IDR16100/USD, wajar membuat nervous para pelaku pasar dan membuat mereka memilih untuk mengurangi posisi portfolio.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan volatilitas masih akan tinggi ke depannya, dengan resistance terdekat: 7220/7280-7300.

“Oleh karena itu, kami masih menyarankan para investor/trader untuk tidak terlalu agresif di saat seperti ini, walau tidak tertutup kemungkinan ada trading opportunities menurut rotasi sektor sebagai berikut: Leading sector: Infrastructure, Energy, Health; Improving sector: Technology, Consumer – Cyclical,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (19/4).


https://pasardana.id/news/2024/4/19/analis-market-1942024-volatilitas-masih-akan-tinggi/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here