Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (16/2), IHSG ditutup menguat 32,26 poin (+0,44%) ke level 7.335,54.
IHSG berhasil melanjutkan penguatan didorong adanya optimisme bagi investor pasca pemilu 14 Februari 2024.
Terlihat sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +1,39% dengan net foreign buy sebesar Rp7,69 triliun, khususnya pada saham-saham perbankan (BBRI, BBCA, BMRI, & BBNI).
Dari sisi data ekonomi, Laporan Survei Penjualan Eceran Indonesia (Dec-23) mencatat IPR tumbuh 3,7% yoy mencapai 216,0, di atas pertumbuhan IPR 0,2% yoy mencapai 218,1 (Des-23).
Dari eksternal, Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir 10/2/2024) tercatat 212 ribu, di bawah ekspektasi (219 ribu).
Sedangkan Penjualan Ritel AS (Jan-24) tumbuh 0,65% yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,31% yoy (Des-23).
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu di tutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,37%), S&P 500 (-0,48%), dan Nasdaq (-0,82%).
Saham-saham di AS berakhir lebih rendah pada hari Jumat seiring meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed mungkin tidak akan memulai penurunan suku bunga lebih cepat dari perkiraan pasca rilis data PPI yang kuat.
AS mengalami kenaikan harga produsen sebesar 0,3% pada Januari, melampaui perkiraan sebesar 0,1%, di sisi lain PPI inti melonjak sebesar 0,5%, jauh di atas perkiraan sebesar 0,1%.
Real estate, teknologi dan kebijakan konsumen merupakan sektor dengan kinerja terburuk.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,11%), S&P 500 (-0,42%), dan Nasdaq (-1,34%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Harga Properti Residensial Indonesia (Q4-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (19/2).
https://pasardana.id/news/2024/2/19/analis-market-1922024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
