Beritamu.co.id- PT Vale Indonesia Tbk(IDX:INCO) meraup laba bersih senilai USD274,33 juta pada tahun 2023, atau naik 37 persen dibanding tahun 2022 yang setara USD200,4 juta.
Hasil itu mendongkrak laba per saham ke level USD0,0276 per lembar pada akhir tahun 2023, sedangkan akhir tahun 2022 berada di level USD0,0202 per helai.
Direktur Utama INCO, Febryany Eddy melaporlan total pendapatan tumbuh 4,4 persen secara tahunan menjadi USD1,232 miliar pada tahun 2023.
Dijelaskan semua penjualan hasil tambang mineral ditampung oleh Vale Canda Limited dan Sumitomo Metal Mining, yang juga pemegang saham mayoritas.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 2,3 persen secara tahunan menjadi USD885,24 juta pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap tumbuh 10,8 persen secara tahunan menjadi USD347,02 juta pada tahun 2023.
Sedangkan laba usaha meningkat 11,02 persen secara tahunan menjadi USD302,15 juta pada tahun 2023.
Adapun laba sebelum pajak penghasilan naik 28 persen secara tahunan menjadi USD352,52 juta pada tahun 2023.
Penunjangnya, perseroan membukukan keuntungan atas pengakuan nilai wajar aset derivative pada tahun 2023. Pos ini nihil pada tahun 2022.
Pendapatan itu asalnya dari kerjasaama pengolahan bijih nikel dengan Huan Qi Pte Ltd dengan teknologi HPAL yang mulai efektif 9 Maret 2023.
Berdasarkan perjanjian kerjasama itu, INCO memiliki hak tambahan partisipasi dalam investasi di Kolaka Nickel Indonesia dengan porsi 30 persen dengan nilai USD24,6 juta.
Selain itu, pedapatan keuangan melonjak 250 persen secara tahunan meniadi USD35,753 juta pada akhir tahun 2023.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit emiten tambang nikel yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Minggu(11/2/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 19,1 persen secara tahunan menjadi USD361,46 juta pada akhir tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 8,9 persen secara tahun menjadi USD2,564 miliar pada akhir Desember 2023.
https://pasardana.id/news/2024/2/11/inco-cetak-laba-usd274-juta-pada-tahun-2023/