Home Bisnis MARKET BBTN Salurkan KPR Senilai Rp52 Triliun Kepada Tukang Cukur Hingga Marbot

BBTN Salurkan KPR Senilai Rp52 Triliun Kepada Tukang Cukur Hingga Marbot

19
0

Beritamu.co.id – PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) terbukti peduli terhadap sektor informal dalam mewujudkan mimpinya memiliki rumah impian.

Hal ini dibuktikan dalam lima tahun terakhir, dimana perseroan telah menyalurkan KPR ke sektor informal sekitar 133 ribu unit atau sekitar Rp22 triliun.

Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu menyatakan, perseroan dipercaya sebagai bank panyalur KPR pertama kalinya pada Desember 1976 atau 47 tahun dengan total penyaluran KPR ke sektor informal sekitar 410 ribu unit atau senilai sekitar Rp52 triliun.

“Sektor informal menjadi fokus kami dalam lima tahun terakhir. Kami telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada pengemudi ojek online, pedagang pasar, marbot masjid istiqlal, tukang cukur Garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya,” tegas Nixon, di Jakarta, Minggu (4/2).

Menurut Nixon, sektor pekerja informal dinilai sebagai segmen yang potensial untuk digarap bisnis jasa layanan perbankan.

Selain karena jumlahnya yang sangat besar, masih banyaknya yang belum mengakses layanan keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi bank untuk bisa mencarikan solusi bagi pekerja informal.

Untuk itu, pihaknya bersama pemerintah dan BP Tapera terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja informal dalam memiliki rumah yang layak huni.

Baca Juga :  Penjualan Anjlok 86 Persen, Maja Agung Latexindo Percaya Diri IPO Incar Rp215 Miliar

Setelah sebelumnya pemerintah menerbitkan skema KPR sektor informal dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), kini BTN berkolaborasi dengan BP Tapera meluncurkan produk Tabungan BTN Rumah Tapera yang menyasar kalangan pekerja informal melalui kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Nixon menuturkan, Tabungan BTN Rumah Tapera ini dapat menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP. 

“Kita harus bisa kalahkan asumsi yang selama ini menyebutkan bahwa sektor informal itu risikonya tinggi, sehingga sulit untuk mendapatkan KPR,” kata Nixon

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar.

Ada sekitar 185 sub-sektor pendukung perumahan yang turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan.

“Kemudian rumah sederhana juga memakai 90 persen produk lokal untuk membangun satu unit rumah,” katanya.

Dari sisi tenaga kerja, lanjut dia, sektor perumahan juga memberikan peluang untuk mengembangkan lapangan kerja di Indonesia karena rata-rata setiap 1 rumah membutuhkan 5 tenaga kerja.

Artinya, kalau ada 100 ribu unit rumah yang dibangun maka diperlukan tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang

 


https://pasardana.id/news/2024/2/4/bbtn-salurkan-kpr-senilai-rp52-triliun-kepada-tukang-cukur-hingga-marbot/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here