Beritamu.co.id – PT Bank Mandiri Tbk (IDX: BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun pada tahun 2023, atau naik 33,7 persen secara tahunan.
Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023.
“Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain, ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian,” terang Darmawan di Jakarta, Rabu (31/1).
Hal ini, lanjut Darmawan, diselaraskan dengan strategi yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Terbukti, sepanjang 2023, Bank Mandiri mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada seluruh segmen dan memperkuat efisiensi perseroan.
Terlihat dari total aset konsolidasi Bank Mandiri yang berhasil menembus Rp 2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12 persen secara tahunan.
Kenaikan ini tentunya tidak terlepas dari penyaluran kredit di tahun 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun, tumbuh 16,3 persen secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen.
Pertumbuhan kredit yang impresif ini terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3 persen secara tahuan.
Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2 persen secara tahunan menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023 lalu.
“Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk segmen SME dan Mikro,” paparnya.
Adapun, segmen SME tumbuh 14 persen secara tahunan menjadi Rp 77 triliun sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4 persen menyentuh Rp 168 triliun.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik.
Per akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara YoY ke level 1,02 persen.
Meski NPL cenderung turun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384 persen.
“Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang tahun 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka,” imbuh Darmawan.
Fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 5,78 persen secara tahuan menjadi Rp 1.577 triliun di tahun 2023.
Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 7,05 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 7,92 persen secara tahuan (YoY) menjadi Rp 585 triliun dan tabungan yang meningkat 6,19 persen secara tahunan menjadi Rp 587 triliun.
“Peningkatan dana murah tidak terlepas dari inisiatif digital Bank Mandiri di sepanjang tahun 2023. Sampai dengan akhir 2023 posisi rasio CASA secara bank only telah menembus 79,4%, rekor tertinggi sepanjang sejarah Bank Mandiri,” tegasnya.
https://pasardana.id/news/2024/1/31/bmri-cetak-laba-rp55-1-triliun-pada-tahun-2023-naik-33-7-persen-secara-tahunan/