Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (26/1), IHSG ditutup melemah 40,95 poin (-0,57%) ke level 7.137,09.
IHSG melemah di tengah kekhawatiran berlanjutnya net foreign sell di pasar saham domestik seiring tren penguatan greenback dan yield Indonesia bond.
Hal tersebut, tercermin dari nilai tukar Rupiah yang melemah 0,39% terhadap dollar AS menjadi Rp15.829 (JISDOR).
Kemudian data Penjualan Rumah Baru AS (Dec-23) tercatat 664 ribu, di atas ekspektasi (645 ribu).
Di sisi lain, Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir 20/1/2024) tercatat 214 ribu, di atas ekspektasi (200 ribu).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -1,25% dengan net foreign sell sebesar Rp425,94 miliar.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu di tutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,16%), S&P 500 (-0,07%), dan Nasdaq (- 0,36%).
Saham-saham di AS ditutup beragam pada hari Jumat, karena investor mempertimbangkan hasil perusahaan dan data ekonomi terbaru.
Inflasi PCE inti tahunan melambat lebih dari perkiraan bulan lalu menjadi di bawah 3%.
Di sisi korporasi, American Express melonjak +7,1% setelah perusahaan memperkirakan pendapatan pada tahun 2024 akan meningkat +9%-11%.
Capital One Financial naik +4,6% menyusul pendapatan kuartal keempatnya yang optimis.
Sebaliknya, Intel tenggelam -11,9% pasca mengeluarkan panduan yang mengecewakan meskipun laba dan pendapatan melampaui perkiraan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,65%), S&P 500 (+1,06%), dan Nasdaq (+0,94%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (29/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/29/analis-market-2912024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/