Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0.57% diperdagangan sebelumnya (26/1), disertai dengan net sell asing sebesar Rp948 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, ASII, TPIA, dan BBNI.
Sementara itu, Wall Street bergerak mixed pada Jumat (26/1), indeks S&P 500 dan Nasdaq di AS, berakhir di teritori negatif. Indeks Dow Jones naik 0,16%, S&P 500 berakhir datar 0,07%, dan Nasdaq melemah 0,36%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq tergelincir setelah saham perusahaan semikonduktor Intel terjun bebas 11,9% ke harga terendah dalam enam pekan terakhir setelah mengumumkan perkiraan pendapatan yang jauh lebih rendah dari estimasi sebelumnya. Laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS pada Jumat menunjukkan indeks belanja konsumsi pribadi, indikator inflasi yang menjadi acuan The Fed, sedikit meningkat pada Desember. Angka inflasi YoY tetap berada di bawah 3% untuk bulan ketiga beruntun dan mendukung terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed.
Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan akhir pekan kemarin (26/1), bahkan saat data pertumbuhan ekonomi yang kuat dari AS. Selain itu, indikasi penurunan inflasi mendorong indeks S&P 500 ke level tertinggi sepanjang masa. Data PDB menunjukkan ekonomi AS tumbuh 3,3% pada 4Q23, dibandingkan prediksi ekonom sebesar 2%. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS tidak termasuk makan dan energi, naik 2% pada 4Q23. Sedangkan inflasi umum naik 1,7%. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,48%, dan berada pada kecepatan untuk memperpanjang kenaikan beruntun selama enam hari. Indeks Nikkei dan Topix di Jepang tergelincir masing-masing 1,34% dan 1,35%, setelah hasil inflasi Januari dari Tokyo lebih lemah dibandingkan Desember. Indeks Kospi menguat 0,33%, sedangkan Hang Seng merosot 1,60%, menunjukkan penutupan yang lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi 15.952.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (29/1), Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas seiring dengan penguatan di Dow Jones setelah rilis core PCE US bulan Des (YoY) yang menurun. Level resistance 7160-7200 dan support 7075-7100.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Senin (29/1), yaitu; BBRI, LPPF, ERAA, ACES, EXCL, dan AMMN.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
1.BBRI: Spec Buy
Beli di 5425, cutloss jika break di bawah 5350.
Jika tidak break di bawah 5350, potensi naik dengan area jual di 5500- 5550 short term.
2.LPPF: Spec Buy
Beli di 2050, cutloss jika break di bawah 2000.
Jika tidak break di bawah 2050, potensi naik dengan area jual di 2130- 2170 short term.
3.ERAA: Spec Buy
Beli di 408, cutloss jika break di bawah 402.
Jika tidak break di bawah 408, potensi naik dengan area jual di 420- 424 short term.
4.ACES: Spec Buy
Beli di 810, cutloss jika break di bawah 800.
Jika tidak break di bawah 810, potensi naik dengan area jual di 840- 860 short term.
5.EXCL: Spec Buy
Beli di 2330, cutloss jika break di bawah 2280.
Jika tidak break di bawah 2330, potensi naik dengan area jual di 2370- 2420 short term.
6.AMMN: Spec Buy
Beli di 7300, cutloss jika break di bawah 7000.
Jika tidak break di bawah 7300, potensi naik dengan area jual di 7500- 7700 short term.
https://pasardana.id/news/2024/1/29/analis-market-2912024-ihsg-berpotensi-bergerak-menguat-terbatas-6-saham-ini-bisa-jadi-pilihan-trading/