Home Bisnis MARKET Food Estate Dinilai Gagal, Mentan : Bukan Proyek Instan dan Butuh Proses

Food Estate Dinilai Gagal, Mentan : Bukan Proyek Instan dan Butuh Proses

25
0

Beritamu.co.id – Proyek lumbung pangan atau food estate yang tengah digencarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai beberapa pihak tidak berjalan sebagaimana mestinya. 

Merespon hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan, bahwa food estate justru sudah berhasil dan sudah bisa dipanen. 

Mentan bilang, hasil dari berbagai proyek yang sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.

Kata Mentan, program ini memang bukan proyek instan dan memang membutuhkan proses. 

“Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” ujarnya, di Jakarta, Senin (22/1).

Dia pun mencontohkan, kalau saat ini food estate di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektare.

Kemudian untuk food estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektare telah berhasil panen komoditas hortikultura.

Sedangkan, di Kalimantan Tengah berhasil dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktivitas 5 ton/ha.

Begitu pula di Sumba Tengah (NTT) dan Kabupaten Keerom (Papua) yang telah mampu panen jagung seluas 500 hektare.

Baca Juga :  Penjamin Emisi Enggan Jamin Penuh Penyerapan Surat Utang Pabrik Kertas Grup Sinarmas

Food estate tersebut sudah berhasil panen. Food estate Gunung Mas juga sudah panen jagung seluas 10 hektare dan singkong seluas 3 hektare. Kita pantau terus lahan tersebut,” terangnya.

Lebih lanjut Mentan Amran mengatakan, sektor pertanian akan selalu menjadi bantalan ekonomi nasional dan mampu menekan inflasi.

Sektor pertanian pernah mencatat mampu menurunkan inflasi hingga 1,26 persen pada tahun 2017, sehingga Badan Pangan Dunia (FAO) memberikan apresiasi, dan bahkan keberhasilan swasembada beras mendapatkan apresiasi yang sangat baik.

Dirinya pun menyebutkan, bahwa RI sudah menghentikan impor bawang merah sejak 2016, bahkan pada 2017 Indonesia ekspor bawang merah ke enam negara, salah satunya Thailand.

Begitu pula swasembada beras telah mampu dicapai pada 2018, 2019, dan 2020. Komoditas jagung, telur dan ayam juga swasembada pada tahun 2018.

“Saya ingin mengingatkan bahwa pertanian itu bukan hanya untuk jadi bahan diskusi, namun pertanian itu harus dikerjakan. Turun ke lapangan, dan itu yang kami lakukan di Kementan,” pungkasnya.

 


https://pasardana.id/news/2024/1/23/food-estate-dinilai-gagal-mentan-bukan-proyek-instan-dan-butuh-proses/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here