Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (18/1), IHSG ditutup menguat 52,33 poin (+0,73%) ke level 7.252,97.
IHSG menguat didorong katalis positif rilis data ekonomi Indonesia yang masih cukup baik.
Laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha (Q4-23) mengindikasikan kegiatan usaha tetap kuat, tercermin dari nilai SBT sebesar 13,17%.
Selain itu, Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (Q4-23) tercatat sebesar 51,20% (fase ekspansi/>50%), meski lebih rendah dari 52,93% (Q3- 23).
Di saat yang sama, nilai tukar Rupiah kemarin menguat 0,06% terhadap dollar AS menjadi Rp15.630 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,54%), S&P 500 (+0,88%), dan Nasdaq (+1,35%).
Saham-saham di AS ditutup lebih tinggi pada hari Kamis, didukung oleh kenaikan yang dialami perusahaan-perusahaan teknologi kelas berat, karena pasar terus menilai data ekonomi terbaru dan pidato Fed untuk mendapatkan wawasan mengenai arah kebijakan bank sentral.
Saham Apple naik lebih dari +3,26% setelah Bank of America meningkatkan peringkat sahamnya menjadi beli, memproyeksikan kenaikan lebih dari +20% selama 12 bulan ke depan.
Selain itu, saham TSMC yang terdaftar di AS melonjak +10,08% menyusul rilis hasil perusahaan yang kuat dari produsen chip tersebut.
Di sisi lain, sinyal hawkish dari The Fed mengangkat imbal hasil Treasury dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret, dengan Bostic dari Fed Atlanta menyatakan bahwa ia tidak mengantisipasi penurunan suku bunga hingga kuartal ketiga.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Permintaan & Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Dec23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (19/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/19/analis-market-1912024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
