
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (17/1), IHSG ditutup melemah 42,15 poin (-0,58%) ke level 7.200,64.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional menyusul pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,30% menjadi Rp15.639 terhadap dollar AS.
Investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada April 2024 di tengah penguatan greenback dan kenaikan inflasi AS.
Di sisi lain, PDB China (Q4-23) tumbuh 5,2% yoy, di atas pertumbuhan 4,9% yoy (Q3-23) namun di bawah ekspektasi (5,3% yoy).
Kemudian, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan B7DRR di level 6%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,25%), S&P 500 (-0,56%), dan Nasdaq (- 0,59%).
Pelemahan tersebut karena kenaikan imbal hasil Treasury memberikan tekanan pada perusahaan-perusahaan megacap.
Pada saat yang sama, data penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Desember, mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memulai kampanye penurunan suku bunga pada awal bulan Maret.
Sektor-sektor dengan kinerja terburuk mencakup real estate, sektor konsumen, teknologi dan material.
Saham-saham megacap seperti Alphabet, Amazon, dan Nvidia mengalami kerugian lebih dari 0,7%, sedangkan Tesla turun 1,2% menyusul penurunan harga mobil Model Y di Jerman.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha (Q4-23) dan Prompt Manufacturing Index (PMI) Indonesia (Q4-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (18/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/18/analis-market-1812024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/