Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (08/1), IHSG ditutup melemah 67,04 poin (-0,91%) ke level 7.283,58.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional seiring perkembangan yield obligasi yang kembali menguat.
Yield US Treasury tenor 5 dan 10 tahun kembali menguat di atas level 4%.
Selain itu, Yield Indonesia bond tenor 10 tahun juga kembali naik mencapai level 6,8%.
Dari sisi data ekonomi, Cadangan Devisa Indonesia (Des-23) tercatat sebesar US$146,4 miliar, meningkat dibandingkan posisi Cadev US$138,1 miliar (Nov-23).
Dari eksternal, data Cadangan Devisa China (Des-23) tercatat sebesar US$3,238 triliun, di atas ekspektasi (US$3,200 triliun) dan bulan sebelumnya (US$3,172 triliun).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,58%), S&P 500 (+1,41%), dan Nasdaq (+2,20%).
Produsen chip memimpin kenaikan pada sesi ini, dengan Nvidia melonjak +6,4% hingga mencapai rekor tertinggi $522,53, AMD dan Intel masing-masing menguat sebesar +5,5% dan +3,3%.
Perusahaanperusahaan raksasa lainnya termasuk Amazon, Apple dan Alphabet masing-masing naik lebih dari +2,2%.
Di sisi lain, Chevron turun -0,6% dan Exxon Mobil kehilangan -1,7% setelah minyak merosot lebih dari 4% karena pemotongan harga yang tajam oleh Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Ke depan, investor menantikan laporan utama CPI yang dijadwalkan pada hari Kamis akan rilis, bersamaan dengan dimulainya musim pendapatan, dengan Bank of America, Citigroup, JPMorgan Chase, dan Wells Fargo akan melaporkan pendapatan mereka.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Survei Konsumen Indonesia (Dec-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (09/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/9/analis-market-0912024-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/