Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (05/1), IHSG ditutup melemah 9,14 poin (- 0,12 %) ke level 7.350,62.
IHSG ditutup melemah pasca menguat pada sesi pertama seiring perkembangan yield obligasi.
Yield US Treasury tenor 10 tahun tercatat naik ke level 4%.
Selain itu, yield Indonesia bond tenor 5 dan 10 tahun juga naik ke level 6,7%.
Dari sisi data ekonomi, data Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir pada 30/12/2023) tercatat sebanyak 202 ribu, di bawah ekspektasi (216 ribu).
Di sisi lain, Perubahan Tenaga Kerja Non-Pertanian ADP AS (Des-23) tercatat sebanyak 164 ribu, di atas ekspektasi (115 ribu).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +1,07% dengan net foreign buy sebesar Rp2,86 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,07%), S&P 500 (+0,18%), dan Nasdaq (+0,09%).
Saham-saham di AS mengakhiri sesi yang bergejolak dengan datar pada hari Jumat, karena para investor mencerna data ekonomi terbaru dan menilai jalur kebijakan moneter AS di masa depan.
Data terbaru menunjukkan bahwa pada bulan Desember perekonomian AS menambahkan 216 ribu pekerjaan, jauh di atas perkiraan sebesar 170 ribu, kemudian upah perjam tercatat naik 0,4% lebih tinggi dari perkiraan 0,3%.
Dari sisi Perusahaan, saham Nvidia dan AMD masing-masing bertambah lebih dari 1,8%.
Maskapai penerbangan rebound untuk hari kedua berturut-turut, memecahkan penurunan tujuh hari berturut-turut, menyusul jatuhnya Japan Airlines di Tokyo.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,59%), S&P 500 (-1,52%), dan Nasdaq (-3,25%).
“Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Cadangan Devisa Indonesia (Dec-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (08/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/8/analis-market-0812024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/