Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (4/1), IHSG ditutup menguat 80,67 poin (+1,11%) ke level 7.359,76.
IHSG berhasil menguat dan kembali mencetak rekor all time high di tengah ekspektasi January Effect pada saham-saham potensial dan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada Maret 2024 (FedWatch CME Group mencatat probabilitas ini mencapai 67%).
Dari sisi rilis data ekonomi cukup variatif, khususnya data PMI (Des-23), yakni Manufaktur ISM AS (47,4 / kontraksi), Jasa Caixin China (52,9/ekspansi), Manufaktur Hong Kong (51,3/ekspansi), dan Manufaktur Jepang (47,9/kontraksi).
Sedangkan Lowongan Pekerjaan JOLTs AS (Nov-23) tercatat sebanyak 8,79 juta, di bawah ekspektasi (8,85 juta).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,03%), S&P 500 (-0,34%), dan Nasdaq (-0,56%).
Investor sangat menantikan data tenaga kerja yang akan dirilis besok untuk mengetahui arah kebijakan moneter di masa depan.
Pada saat yang sama, kekhawatiran mengenai potensi waktu dan kedalaman penurunan suku bunga Federal Reserve menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.
Sektor energi dan konsumen merupakan sektor dengan kinerja terburuk, seiring dengan kinerja buruk Exxonmobil (-0,9%) dan Amazon.com (-2,6%).
Sebaliknya, sektor keuangan mengalami penguatan terbesar, didukung oleh lonjakan saham Allstate (+2,4%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (05/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/5/analis-market-0512024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/