Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, S&P500 dan Nasdaq menutup hari pertama perdagangan 2024 di teritori negatif, terbebani oleh jatuhnya saham Apple setelah Barclays downgrade raksasa teknologi ini menjadi “underweight” dan melemahnya juga nama-nama besar saham Teknologi lainnya didorong oleh naiknya yield US Treasury yang sempat ke atas level psikologis 4.0% sebelum ditutup sedikit menyusut ke 3.937%.
Gerakan yield US Treasury tersebut dipercaya mewakili ekspektasi para investor terkait proyeksi penurunan suku bunga AS tahun ini; yang pada akhirnya memberikan sentimen negatif pada saham-saham Teknologi yang lebih menyukai lingkungan suku bunga rendah.
Sejumlah data ekonomi penting akan menjadi perhatian di pekan ini: Notulen Rapat The Fed bulan Desember, dan laporan ketenagakerjaan akan melengkapi S&P Global US Manufacturing PMI (Des.) yang tercatat masih berkutat di wilayah kontraksi.
Demikian juga dengan wilayah Eurozone & Inggris yang mana Manufacturing PMI (Des.) masih fragile di wilayah kontraksi. Kabar baik dari CHINA: Caixin Manufacturing PMI (Des.) semakin menguat ke 50.8, berhasil lampaui ekspektasi & periode sebelumnya; sementara Korea Selatan hampir saja tak bertahan di perbatasan ekspansif dengan tergelincir ke posisi 49.9.
Nanti malam sekitar jam 22.00 WIB akan dirilis data ISM Manufacturing PMI (Des.) dan JOLTs Job Openings (Nov.) dari AS yang sedianya krusial untuk perhatikan apakah efek kebijakan moneter ketat The Fed kepada ekonomi AS boleh dianggap sebagai tercapainya soft-landing dan menjustifikasi proyeksi pivot tahun ini.
KOMODITAS: Harga MINYAK pun ditutup memerah pada hari pertama perdagangan 2024 seiring ekspektasi pemotongan suku bunga membayangi dan terhapusnya kekhawatiran akan bahaya serangan di Laut Merah. Minyak Brent ditutup melemah 1.5% di harga USD 75.89/barrel, sementara US West Texas Intermediate tergerus 1.8% ke posisi USD 70.38/barrel. Harga turun karena para trader mengurangi ekspektasi berlebih terkait penurunan suku bunga AS di tahun 2024 ini. Penurunan suku bunga memang akan mengurangi biaya pinjaman konsumen, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global. US Dollar juga menguat pada hari Selasa, sementara harga saham terkonsolidasi, semakin menekan harga Minyak lebih rendah. Dollar yang lebih kuat membuat Minyak lebih mahal bagi para pembeli non-AS. Adapun harga Minyak telah naik sekitar USD 2 pada perdagangan sebelumnya menyusul serangan terhadap kapal di Laut Merah oleh pemberontak Houthi di akhir pekan, dan laporan adanya kedatangan kapal perang Iran pada hari Senin. Dengan demikian para trader pun sedang mengevaluasi situasi pasar, di mana tidak ada gangguan pasokan yang berarti dan kecil kemungkinan kapal perang Iran akan terlibat bentrokan dengan kapal perang Amerika.
Pada hari Minggu yang lalu, helikopter AS menangkis serangan militan Houthi (yang didukung Iran) atas kapal kontainer yang dioperasikan oleh Maersk – Denmark di Laut Merah. Pada hari Senin-nya, sebuah kapal perang Iran telah memasuki Laut Merah, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim. Shipping companies Maersk dari Denmark dan saingannya dari Hapag -Lloyd dari Jerman mengatakan kapal kontainer mereka masih akan hindari jalur Laut Merah yang memberikan akses ke Terusan Suez. Konflik yang lebih luas dapat menutup jalur laut penting untuk transportasi minyak. Survei Reuters terhadap para ekonom dan analis memperkirakan harga minyak mentah Brent rata-rata USD 82,56/barrel tahun ini, naik sedikit dari rata-rata tahun 2023 sebesar USD 82,17/barrel, dengan pertumbuhan global yang lemah diperkirakan akan membatasi permintaan; namun di sisi lain ketegangan geopolitik dapat mendongkrak harga. Di China, ekspektasi investor terhadap langkah langkah stimulus ekonomi meningkat setelah aktivitas manufaktur menyusut pada bulan Desember untuk bulan ketiga. Secercah stimulus dapat meningkatkan permintaan akan minyak dan mendukung harga minyak mentah. Secara terpisah, OPEC+ berencana mengadakan pertemuan Komite Pemantau Kementerian Gabungan (Joint Ministerial Monitoring Committee/JMMC) di awal bulan Februari, meskipun tanggal pastinya belum diputuskan.
INDONESIA: Inflasi (Des.) sukses melandai ke level 2.61% yoy, lebih rendah dari estimasi 2.72% dan bulan sebelumnya 2.86%. Inflasi Inti pun lebih dingin di angka 1.80% yoy, lebih rendah dari perkiraan 1.85% dan bulan November 1.87%. IHSG pun menyikapi dengan melonjak 50.8 points ke level 7323.6, fresh new High di awal tahun 2024 ini, selangkah lagi mencapai area ALL TIME HIGH 7355-7377 walau di tengah bayang-bayang RSI negative divergence.
Analis NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor/trader untuk memperhatikan animo market begitu level Target tersenut dicapai, untuk mengantisipasi kemungkinan pullback/konsolidasi wajar.
“IHSG berpotensi melakukan bullish consolidation di area 7300-7375 dan rawan koreksi,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (03/1).
https://pasardana.id/news/2024/1/3/analis-market-0312024-ihsg-rawan-terkoreksi/