Beritamu.co.id– Operator bursa mencatatkan Rerata Nilai Transaksi Harian (RNTH) Rp10,761 triliun pada penutupan perdagangan Jumat(22/12/2023).
Dengan demikian telah melampui target revisi RNTH tahun 2023 sebesar Rp10,75 triliun.
Jika ditelisik lebih jauh dalam dua hari ini bursa diseramakan transaksi negosiasi saham-saham dengan pengendali terakhir Anthoni Salim.
Jelasnya, pada hari ini telah Nilai Transaksi Harian mencapai Rp15,8 triliun yang ditopang transaksi negosiasi Rp9,1 triliun dan ditambah transaksi reguler Rp6,6 triliun.
Lebih jauh, dari Rp9,1 triliun nilai transaksi negosiasi hari ini ditopang oleh transaksi negosiasi efek bersifat ekuitas PT Nusantara Infrastructure Tbk(IDX:META) senilai Rp3,1triliun.
BEI mengumumkan dalam rangka pengalihan saham antara PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) kepada PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS).
Sehingga Bursa memutuskan untuk membuka penghentian sementara (Suspensi) Perdagangan Efek Perseroan hanya di Pasar Negosiasi untuk melaksanakan transaksi crossing saham terhitung sejak Sesi II perdagangan Efek Perseroan pada hari Jumat, tanggal 22 Desember 2023 pukul 14.00 WIB.
Selanjutnya, Bursa akan melakukan Suspensi Perdagangan Efek Perseroan kembali di Seluruh Pasar setelah transaksi pengalihan saham tersebut selesai dilakukan
Sebelumnya, META menyampaikan MPTI akan menyelesaikan penjualan seluruh saham miliknya dalam META kepada MPTIS pada tanggal 20 Desember 2023 melalui transaksi di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia.
Dijelaskan, penjualan seluruh saham milik MPTI dalam Perseroan kepada MPTIS merupakan bagian dari restrukturisasi internal grup MPTC (Metro Pacific Tollways Corporation) dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian dalam Perseroan. Hal ini dikarenakan MPTI dan MPTIS sama-sama dikendalikan oleh MPTC yang merupakan entitas pengendali akhir META.
MPTC sepenuhnya dikendalikan oleh First Pacific Company Ltd (FPIC), sebuah perusahaan yang didirikan di Hong Kong dan terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Berdasarkan Laporan Tahunan FPIC tahun 2022, Anthoni Salim merupakan pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham (langsung maupun tidak langsung) sebesar 45,39 persen di FPIC. Anthoni Salim juga menjabat sebagai Chairman FPIC.
Pada hari ini, saham perusahaan grup Salim lainnya yakni PT Indoritel Makmur Internasional Tbk(IDX:DNET) telah ditransaksikan di pasar negosiasi senilai Rp1,16 triliun pada hari ini.
Sehari sebelumnya, DNET telah ditransaksi senilai Rp2,3 triliun.
Direktur Utama BEI, Imam Rachman mengakui, maraknya transaksi negosiasi turut membantu pencapaian target revisi RNTH tahun 2023 sebesar Rp10,75 triliun.
“ Target RNTH tahun ini Rp10,75 triliun, sekarang sudah capai Rp10,76 triliun,” kata dia kepada media,
Ia bilang bursa telah memberikan diskon biaya transaksi bursa atau levy kepada transaksi jumbo.
“Setahu saya transaksi besar besar ada diskon fee transaksi,” kata dia.
https://pasardana.id/news/2023/12/22/grup-salim-bantu-bei-capai-target-revisi-transaksi-harian-bursa-tahun-2023/