Home Bisnis MARKET Sebesar 87 Persen Surplus Perdagangan Indonesia Berasal dari Produk Halal

Sebesar 87 Persen Surplus Perdagangan Indonesia Berasal dari Produk Halal

20
0

Beritamu.co.id – Total perdagangan produk halal Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai USD 53,43 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor produk halal Indonesia tercatat sebesar USD 42,33 miliar dan impor sebesar USD 11,10 miliar.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi di Jakarta, Selasa (19/12/2023) menjelaskan, surplus perdagangan produk halal pada periode tersebut mencapai USD 31,23 miliar.

Didi juga menyebut, terjadi penurunan nilai ekspor produk halal pada periode Januari—Oktober 2023 sebesar 18,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

“Namun demikian, terjadi kenaikan volume ekspor produk halal pada Januari—Oktober 2023 sebesar 8,10 persen sehingga sebetulnya kemampuan ekspor kita sepanjang ini baik-baik saja,” imbuhnya.

Didi mengatakan juga, surplus perdagangan nasional Indonesia pada 2022 tercatat sebesar USD 54,46 miliar. Sebesar 87 persen surplus perdagangan Indonesia disumbang oleh produk halal. “Mudah-mudahan ke depan bisa terus membesar angka surplusnya,” katanya.

Untuk kinerja ekspor per sektor, lanjut Didi, pada periode Januari—Oktober 2023, sektor makanan olahan mencatatkan capaian nilai ekspor sebesar USD 34,74 miliar, sektor farmasi sebesar USD 546,03 juta, sektor kosmetik sebesar USD 362,49 juta, dan sektor fesyen atau pakaian muslim sebesar USD 6,68 miliar.

Adapun, negara tujuan ekspor produk halal Indonesia Januari—Oktober 2023 di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat, India, Pakistan, dan Malaysia.

Baca Juga :  BRPT Akan Setor Dividen Tahun 2022 Rp106 Miliar Kepada Prajogo Pangestu

Didi berharap, di tahun-tahun mendatang diharapkan impor produk halal semakin berkurang. Salah satunya, dengan adanya substitusi produk-produk halal yang selama ini dilakukan.

“Diharapkan ke depan, impor produk halal semakin mengecil dengan melakukan substitusi produk-produk halal yang selama ini diimpor. Contohnya kosmetik dengan merek ternama. Memang agak sulit disubstitusi, tapi sebetulnya bisa diupayakan, salah satunya dengan ajakan untuk meningkatkan kesadaran bahwa konsumen Indonesia untuk menggunakan kosmetik yang halal, sehingga konsumen tergerak untuk beralih dari produk kosmetik yang belum ada halalnya dari luar negeri ke produk halal yang diproduksi di dalam negeri. Ini yang membantu gerakan konsumsi halal nasional,” pungkasnya.

Data ekspor produk halal menjadi salah satu indikator penting dalam membuat peringkat Ekonomi syariah Indonesia di kancah global melalui laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE).

“Indonesia telah dicanangkan menjadi pusat produsen halal dunia, sehingga data ekspor produk halal Indonesia menjadi salah satu faktor penting yang harus disepakati bersama”, ujar Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa.

 


https://pasardana.id/sebesar-87-persen-surplus-perdagangan-indonesia-berasal-dari-produk-halal/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here