Beritamu.co.id – Demi kelancaran pembangunan infrstruktur jalan tol hingga tahun depan, yakni 2024, Pemerintah membutuhkan anggaran sebesar Rp500 triliun.
“Kita bisa hitung, misal investasi jalan tol mungkin di angka Rp 500-an (triliun),” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, pada Rabu (13/12).
Herry menjelaskan, dalam RPJMN 2020-2024 diketahui bahwa kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur mencapai setidaknya Rp 2.058 triliun. Namun dari angka itu, APBN hanya bisa menandai sekitar 30% atau sebesar Rp 623 triliun.
Karena itu, masih terdapat kesenjangan pendanaan atau funding gap sebesar Rp 1.435 triliun yang mencakup 70% dari total kebutuhan tersebut.
Menyikapi hal tersebur, Herry menjelaskan jumlah kesenjangan anggaran Rp 1.435 triliun tidak berubah. Ia kemudian merinci sektor infrastruktur yang termasuk dalam gap pendanaan itu.
“Kalau PU air minum juga, itu cuma berapa yang investasi KPBU. Yang lain kita mau mulai, irigasi, bendungan, on the progres. Tapi angka tadi kita gunakan sebagai trigger,” ungkapnya.
Kata Herry, tidak cuma jalan tol saja yang membutuhkan suntikan dana dari investor di luar APBN. Tapi, ada sejumlah sektor lainnya.
Sebagian sektor itu, kata dia, disebut belum menerima realisasi realisasi KPBU alias hanya bergantung pada APBN.
“Saya lihat itu air minum, sanitasi belum ada juga yang KPBU. Kalau di Sumber Daya Air (SDA) kita baru siapkan irigasi. Baru persiapan, belum transaksi. Sama bendungan, rumah kita baru siapkan juga,” tegasnya.
Herry pun menjelaskan kalau setiap sektor ini memiliki masalah yang berbeda-beda.Sebut saja seperti jalan tol, dimana persoalan pembebasan lahan menjadi salah satu kendala utama.
“Beda-beda. Kalau bendungan butuh pembebasan lahan. Rumah butuh tanah. Tergantung proyeknya. Kalau jalan tol karena memanjang, jadi unik dia,” bebernya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR pun telah membangun total 728,85 km jalan tol sepanjang 2020 sampai Oktober 2023. Rinciannya, sebanyak 511,11 km jalan tol dalam kurun 2020-2022 dan 217,8 km jalan tol pada Oktober 2023.
Ruas jalan tol yang telah selesai dibangun pada tahun 2023 meliputi Jalan Tol Cisumdawu Seksi 1-3, Jalan Tol Cibitung-Cilincing (Seksi Telaga Asih-Taruma Jaya), Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2, Jalan Tol Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Stabat), Jalan Tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu (Seksi Bengkulu-Taba Penanjung), Jalan Tol Pekanbaru-Padang (Seksi Pekanbaru-Bangkinang), dan Jalan Tol Manado-Bitung.
Sementara ruas tol yang statusnya masih dalam proses konstruksi pada tahun ini meliputi Tol IKN, Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1-2.
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR akan terus menyelesaikan amanat RPJMN tersebut hingga akhir 2024. Khususnya untuk meningkatkan konektivitas jalan nasional melalui penyelesaian jalan dan jembatan Pansela Jawa, perbatasan pada Kalimantan dan Papua, dukungan Ibu Kota Negara (IKN), dukungan jalan dan jembatan terhadap 5 DPSP, dukungan jalan dan jembatan pada Pulau 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
https://pasardana.id/news/2023/12/14/demi-rampungkan-proyek-jalan-tol-hingga-2024-pemerintah-butuh-anggaran-rp500-triliun/