Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (13/12), IHSG ditutup melemah 49,96 poin (-0,70%) ke level 7.075,34.
IHSG melemah sejalan dengan mayoritas bursa regional disebabkan oleh kekhawatiran berlanjutnya tekanan jual di pasar saham domestik yang tercermin dari net foreign sell sebesar Rp817,79 miliar.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah menguat 0,01% terhadap dollar AS menjadi Rp15.629 (JISDOR).
Dari sisi data ekonomi, rilis data inflasi AS (Nov-23) tercatat sebesar 3,1% yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,2% (Okt-23).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+1,40%), S&P 500 (+1,37%), dan Nasdaq (+1,38%).
Penguatan tersebut setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap di 5,25%-5,5%, seperti yang diharapkan secara luas tetapi “dot plot” Fed mengindikasikan tiga penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Ringkasan Proyeksi Perekonomian menunjukkan bahwa FOMC memperkirakan, suku bunga dana akan berada di angka 4,75% pada akhir tahun 2024, di bawah proyeksi sebelumnya sebesar 5,25%, karena laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan mendorong pembuat kebijakan Fed untuk merevisi perkiraan inflasi PCE ke bawah.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (14/12).
https://pasardana.id/news/2023/12/14/analis-market-14122023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
