Beritamu.co.id – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (IDX: SSMS) tetap optimis menutup tahun 2023 dengan perolehan pendapatan sesuai dengan target yang ditetapkan sejak awal tahun lalu, dimana harga CPO acuan Malaysia diperkirakan akan mencapai rata-rata USD650/ton (t) pada tahun depan.
CFO SSMS, Jap Hartono mengaku optimistis menyambut awal tahun 2024, integrasi bisnis di lingkungan grup bakal lebih solid.
“Integrasi ini sepenuhnya akan terlaksana setelah PT Citra Borneo Utama Tbk (IDX: CBUT) masuk ke dalam portofolio langsung SSMS,” kata Jap Hartono, dilansir dari siaran pers, Kamis (7/12/2023).
Sebelumnya diberitakan, PT Citra Borneo Indah (CBI) yang memiliki saham mayoritas di PT Citra Borneo Utama Tbk (IDX: CBUT) berencana untuk melakukan penukaran utang dengan saham milik CBI dalam CBUT dengan SSMS senilai Rp3,45 triliun.
Hal itu disampaikan dalam pengumuman Keterbukaan Informasi yang diterbitkan pada laman resmi SSMS pada Jumat, 27 Oktober 2023 silam.
Dalam Keterbukaan Informasi tersebut, CBI akan melaksanakan penyelesaian kewajiban pembayaran utang kepada SSMS yang akan dilakukan dengan penyerahan saham CBUT yang dimiliki CBI kepada SSMS dengan jumlah sebanyak 1,64 miliar saham CBUT yang dimilikinya kepada SSMS dengan harga Rp2.099 per lembar.
Terkait hal itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPS Independen) SSMS yang digelar pada 5 Desember 2023, telah diputuskan persetujuannya untuk melakukan penyelesaian utang PT Citra Borneo Indah atau CBI kepada SSMS dengan melakukan penyerahan saham PT Citra Borneo Utama Tbk (IDX: CBUT) dalam satu tahapan atas saham yang dimiliki oleh CBI kepada SSMS.
Adapun transaksi penyelesaian utang tersebut merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No.42/POJK.04/2020 Tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan atau POJK 42/2020 dan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.17/POJK.04/2020 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha atau POJK 17/2020.
Sementara itu, di sepanjang periode Januari-September 2023, SSMS mampu menunjukkan konsistensi bisnisnya dengan perolehan penjualan senilai Rp4,42 triliun di tengah tren harga CPO yang sedang mengalami tekanan karena sentimen El-Nino.
Kontribusi penjualan SSMS di topang oleh penjualan minyak sawit pada pihak berelasi yang naik menjadi Rp3,99 triliun dari sebelumnya Rp3,60 triliun.
Untuk penjualan inti sawit pada pihak berelasi di periode ini tercatat sebesar Rp159,31 miliar dan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar Rp58,71 miliar.
Adapun penjualan kepada pihak ketiga untuk minyak inti sawit tercatat sebesar Rp202,73 miliar dan penjualan minyak kelapa sawit sebesar Rp7,65 miliar.
Integrasi yang solid membuat kinerja SSMS bisa terjaga dengan baik yang terlihat dari catatan keuangan SSMS, dimana untuk periode Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023, penjualan Kelompok Usaha kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan kepada CBUT – yang merupakan entitas anak dengan total 94 persen – atau sebesar Rp4,15 triliun.
Angka ini naik dari periode tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp3,93 triliun.
Dengan adanya aksi korporasi tersebut, SSMS akan sepenuhnya terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga seluruh produk kelapa sawit dalam lingkungan grup dapat dimanfaatkan seluruhnya, dan akan memberikan nilai tambah untuk SSMS hingga jangka panjang.
SSMS juga selalu berupaya untuk menjadi perusahaan green industry dengan proses bisnis berkelanjutan yang tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, bukan semata aspek ekonomi.
SSMS juga berkomitmen kuat mengambil peran dalam mempercepat implementasi sertifikasi RSPO dan ISPO di Indonesia.
Tentu saja, hal itu agar sejalan dengan tuntutan tujuan pembangunan berkelanjutan global.
Hal itu sebagai wujud penguatan komitmen emiten perkebunan dan industri sawit dalam menerapkan tata kelola sawit yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, serta meningkatkan daya saing Indonesia, baik di pasar domestik maupun pasar internasional.
Guna mendukung traceability atau ketertelusuran minyak kelapa sawit Indonesia, SSMS telah mengimplementasikan integrasi sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk seluruh unit bisnisnya.
Adapun tiga dari tujuh unit bisnis SSMS, yakni PT Sawit Multi Utama (SMU), PT Tanjung Sawit Abadi (TSA) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP) telah menyelesaikan audit eksternal berbasis integrasi RSPO dan ISPO di semester I 2023 oleh badan sertifikasi independen.
Implementasi dari kedua skema sertifikasi tersebut tidak hanya sebagai pemenuhan regulasi.
Hal itu juga sebagai wujud tekad dan kesungguhan SSMS dalam menjalankan tata kelola yang baik, termasuk dengan tidak ada deforestasi, tidak ada penanaman baru di lahan gambut, dan tidak ada pembakaran.
Dengan komitmen seperti itu, SSMS memastikan kebijakan keberlanjutan secara konsisten dapat berlangsung konsisten, baik secara internal maupun memastikan kebijakan tersebut dijalankan oleh supplier TBS untuk SSMS.
Integrasi kedua skema tersebut akan memperkuat ketertelusuran rantai pasokan dan memastikan keberlanjutan produk minyak kelapa sawit.
Untuk itu, SSMS melakukan pendampingan dan supervisi kepada seluruh pemasok tandan buah sawit (TBS) sebagai bagian dari rantai pasokan dan ketertelusuran TBS.
https://pasardana.id/news/2023/12/7/ssms-optimis-raih-kinerja-solid-lewat-integrasi-dari-hulu-hingga-hilir/