Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (6/12), IHSG ditutup melemah 13,46 poin (-0,19%) ke level 7.087,40.
IHSG melemah seiring adanya take profit oleh pelaku pasar, pasalnya pada pekan lalu sudah menguat lebih dari +0,7%.
Saham GOTO menjadi pemberat IHSG, dimana pada perdagangan kemarin terkoreksi -8,91% menjadi di level 92.
Kemudian, investor asing tercatat melakukan jual bersih sebesar Rp624,19 miliar, khususnya pada saham-saham perbankan seperti BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI.
Dari eksternal, Yield US Treasury tenor 5 dan 10 tahun kemarin kompak naik masing-masing menjadi 4,17% dan 4,19%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,19%), S&P 500 (-0,39%), dan Nasdaq (- 0,58%).
Saham-saham di AS berakhir di zona merah pada hari Rabu, tertekan oleh penurunan saham-saham energi dan beberapa saham megacaps.
Data terbaru menunjukkan tandatanda melemahnya pasar tenaga kerja AS, karena laporan ADP menunjukkan penambahan lapangan kerja yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan November dan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal ketiga.
Data ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menyelesaikan kampanye pengetatan dan potensi penurunan suku bunganya di tahun mendatang.
Namun, penurunan harga minyak sebesar hampir 4% membebani sektor energi dengan Exxon Mobil dan Marathon Petroleum masing-masing turun -1,3% dan -3,8%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Cadangan Devisa Indonesia (Nov-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (07/12).
https://pasardana.id/news/2023/12/7/analis-market-07122023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/