Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (01/12), IHSG ditutup melemah 20,83 poin (-0,29%) ke level 7.059,91.
IHSG mengalami pelemahan pasca rilis data inflasi Indonesia yang menunjukkan adanya kenaikan menjadi sebesar 2,86% yoy (Nov-23), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,56% yoy (Oct-23).
Di saat yang sama, nilai tukar rupiah melemah 0,26% menjadi Rp15.524 (JISDOR) terhadap dollar AS.
Dari data eksternal, Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir (25/11/2023) tercatat sebesar 218 ribu, di bawah ekspektasi (220 ribu) dan pekan sebelumnya (211 ribu).
Kemudian, Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS (Okt-23) tercatat tumbuh 3% yoy (sesuai ekspektasi).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat sebesar +0,72% dengan net foreign buy sebesar Rp548,04 miliar.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,82%), S&P 500 (+0,59%), dan Nasdaq (+0,55%).
Penguatan tersebut seiring adanya kepercayaan bahwa The Fed mungkin telah menyelesaikan kenaikan suku bunganya.
Sebelumnya, data ISM menunjukkan aktivitas pabrik AS mengalami kontraksi lebih dari perkiraan.
Di antara saham-saham, Tesla kehilangan -0,6% setelah Cybertruck-nya dihargai $60,99K, di atas $40K yang diumumkan sebelumnya pada tahun 2019.
Selain itu, Pfizer turun -5% setelah perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan uji coba Tahap 3 dari pil penurun berat badannya.
Saham Salesforce melanjutkan reli baru-baru ini, naik +3.2%.
Paramount melonjak +9,4% setelah laporan bahwa perusahaan hiburan dan Apple (+0,7%) sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan platform streaming mereka.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+2,42%), S&P 500 (+0,77%), dan Nasdaq (+0,38%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (04/12).
https://pasardana.id/news/2023/12/4/analis-market-04122023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/