Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan RI (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan apresiasinya terhadap perkembangan pembangunan smelter kedua PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur yang saat sudah mencapai 80 persen lebih.
Zulhas berharap, smelter kedua ini dapat segera beroperasi penuh sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar smelter.
“Saya bahagia, senang, perkembangan pembangunan smelter sudah mencapai 80% lebih. Saya kira ini membanggakan karena dipimpin anak-anak negeri,” kata Zulhas dikutip dari keterangan tertulisnya, pada Selasa (28/11).
Saat melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Zulhas mengatakan pihaknya siap mendukung kebutuhan operasi PTFI.
“Kami berikan dukungan yang diperlukan, termasuk kemarin perpanjangan untuk peraturan izin ekspor (tembaga),” ucap Zulhas yang juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
“Konsentrat tembaga dikelola di sini secara bertahap dan kita punya saham mayoritas, setelah diperpanjang nanti yang dalam proses kita akan tambah lagi 10 persen kepemilikan Indonesia,” sambungnya.
Mendampingi Mendag Zulhas, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas optimistis smelter kedua PTFI akan mulai beroperasi pada akhir Mei 2024 dan secara bertahap ramp-up produksi penuh hingga Desember 2024.
“Progres smelter saat ini diperkirakan mencapai 83%. PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023,” kata Tony.
Menurut Tony, akan dilakukan pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan seluruh peralatan dan fasilitas berfungsi pada 2024 mendatang.
“Kami optimistis proyek pembangunan smelter akan selesai sesuai jadwal,” kata Tony.
Dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI menanamkan investasi US$ 2,9 miliar atau setara Rp 43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran US$ 3 miliar.
“Harapan kami relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat terus diberikan sampai smelter tersebut beroperasi penuh,” kata Tony.
Setelah beroperasi penuh, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Adapun smelter pertama PTFI dibangun pada 1996 dengan nama PT Smelting Gresik. Kedua fasilitas smelter ini adalah komitmen dan keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional.
PTFI dan Pemerintah Indonesia terus bahu membahu agar kedua smelter dapat memberi manfaat maksimal bagi semua pihak.
https://pasardana.id/news/2023/11/29/apresiasi-progres-smelter-gresik-mendag-siap-dukung-kebutuhan-operasi-ptfi/