Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (23/11), IHSG ditutup menguat 97,39 poin (+1,41%) ke level 7.004,34.
IHSG berhasil menguat pasca melemah dua hari perdagangan berturut-turut. Kemarin (23/11), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6%.
Sebelumnya, risalah rapat FOMC mengindikasikan kebijakan moneter The Fed masih akan moderat apabila tidak ada kejutan (kenaikan/penurunan yang signifikan) dari sisi data ekonomi, seperti yield US Treasury, inflasi, dan pasar tenaga kerja ke depan.
Sebagai catatan, yield US Treasury tenor 10 tahun kemarin tercatat melandai ke level 4,41%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam libur hari Thanksgiving.
Di sisi lain bursa Eropa mayoritas menguat tercermin dari, FTSE100 (+0,19%), CAC 40 (+0,24%), dan DAX (+0,23%).
Penguatan tersebut karena investor menilai data ekonomi terbaru sebagai petunjuk mengenai pertemuan ECB yang akan datang.
Pada pertemuan bulan Oktober, anggota ECB dengan suara bulat menyetujui perlunya mempertahankan suku bunga pada tingkat tertentu untuk mengejar target inflasi secara efektif.
Pada saat yang sama, mereka tetap terbuka terhadap prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut jika situasi mengharuskannya.
Kemudian, data menunjukkan bahwa aktivitas bisnis Zona Euro mengalami kontraksi lebih lambat di bulan November, dibantu oleh penurunan yang lebih lemah pada output jasa dan manufaktur.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (24/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/24/analis-market-24112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
