Beritamu.co.id – PT Sri Rejeki Isman Tbk (IDX: SRIL) menderita rugi senilai USD115,2 juta dalam sembilan bulan tahun 2023, atau menyusut 21,7 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang menyentuh USD147,76 juta.
Akibatnya, akumulasi rugi atau defisit menumpuk 11,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,102 miliar.
Dampak berikut, tekor atau defisit modal kian dalam sebesar 14,5 persen dibanding akhir tahun 2022 meniadi USD895,53 juta pada akhir September 2023.
Pasalnya, penjualan bersih anjlok 47,6 persen secara tahunan menjadi USD248,5 juta pada akhir kuartal III 2023.
Rinciannya, nilai ekspor benang, kain jadi, pakaian jadi dan kain mentah amblas 62,09 persen yang tersisa USD116,8 juta.
Senasib, penjualan produk serupa ke pasar dalam negeri turun 21,5 persen menjadi USD131,62 juta.
Walau beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 50,6 persen secara tahunan menjadi USD315,08 juta per 30 September 2023.
Tapi SRIL tetap mengalami rugi kotor sedalam USD66,573 juta, atau menyusut 59,7 persen dibanding akhir kuartal III 2022 yang menyentuh USD164,8 juta.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit SRIL yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/11/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 0,2 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,549 miliar pada akhir September 2023.
https://pasardana.id/news/2023/11/22/sril-tekor-modal-usd895-juta-pada-akhir-september-2023/
