Home Bisnis MARKET BPS Sebut Nilai Impor Indonesia Dari Israel Alami Penurunan

BPS Sebut Nilai Impor Indonesia Dari Israel Alami Penurunan

59
0

Beritamu.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia dari Israel mengalami penurunan. Pada tahun 2022, nilai impor RI dari Israel mencapai US$47,82 juta atau Rp741,52 miliar. 

Sementara tahun 2023, sepanjang Januari-Oktober, tercatat nilai impor Indonesia dari Israel mencapai US$16,97 juta atau sekitar Rp263,12 miliar (asumsi kurs Rp15.505 per dolar AS).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini memaparkan, nilai impor Indonesia dari Israel sepenuhnya di sektor non migas. Sementara, untuk pangsa impor non migas dari Israel ke Indonesia dari Januari sampai dengan Oktober 2023 adalah sebesar 0,0110 persen.

Pudji merinci, nilai impor US$16,97 miliar itu terdiri dari impor mesin dan perkakas mekanis serta bagiannya (HS84) senilai US$5,03 juta.

Lalu, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia (HS82) senilai US$3,86 juta. Kemudian, impor mesin dan perlengkapan elektronik serta bagiannya (HS85) senilai US$1,45 juta.

Selanjutnya, impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS90) senilai US$1,45 juta. Sisanya, dari impor bahan kimia anorganik (HS28) senilai US$900 ribu.

Baca Juga :  Suspensi Perdagangan Saham GGRP dan PNSE Kembali Dibuka

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai US$140,57 juta atau setara Rp2,17 triliun sepanjang Januari-Oktober 2023. 

Kata Pudji, angka ini turun dibandingkan nilai ekspor pada tahun lalu yang mencapai US$185,18 juta atau sekitar Rp2,87 triliun.

“Share ekspor Israel dari Januari sampai Oktober 2023 adalah sebesar 0,07 persen terhadap total ekspor Indonesia ke Israel,” ujarnya dalam konferensi pers pada Rabu, (15/11) kemarin.

Lebih rinci, Pudji menjelaskan, nilai tersebut diantaranya terdiri dari ekspor lemak dan minyak hewan (HS15) senilai US$39,18 juta.

Lalu, alas kaki (HS64) US$12,91 juta, mesin/perlengkapan elektronik dan bagiannya (HS85) US$10,85 juta, serat stapel buatan (HS55) US$9,62 juta, dan ampas dan sisa industri makanan (HS23) US$6,51 juta.

“Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi politik di kedua negara tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia,” tutur Pudji.

 


https://pasardana.id/news/2023/11/16/bps-sebut-nilai-impor-indonesia-dari-israel-alami-penurunan/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here