Beritamu.co.id – Setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan pabrik pupuk di Indonesia, pada 24 November 2023 mendatang PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membangun pabrik baru yang berlokasi di Fakfak, Papua Barat.
Dijadwalkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan groundbreaking (peletakan baru pertama) di pabrik baru ini.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mengatakan keberadaan pabrik baru akan memperkuat klaster pupuk, terutama di kawasan Timur Indonesia.
“Setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru, kita akan mulai tahun ini membangun klaster baru di Papua Barat. Mohon doanya saja,” ujar Rahmad dalam keterangannya yg dikutip, Selasa (14/11).
Pabrik pupuk Fakfak yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini punya peran vital untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Keberadaannya sejalan dengan permintaan pasar yang terus tumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6-7 juta ton pada 2030.
Disampaikan Rahmad, pabrik baru ini akan dioperasikan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha Pupuk Indonesia, yang ditargetkan mulai berproduksi dalam lima tahun mendatang, yakni pada 2028.
Di sisi kapasitas, Pabrik Pupuk Fakfak mampu menyediakan pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825.000 ton per tahun untuk Amonia. Bahkan, digadang-gadang bisa memenuhi 70-80 persen atau sekitar 4,5-5 juta ton kebutuhan pupuk secara nasional ketika pabrik sudah beroperasi penuh.
Dan jika hal tersebut berjalan lancar, Rahmad yakin pabrik ini bisa mengantarkan industri pupuk nasional menjadi yang terbesar di Asia Pasifik.
Pupuk Kalimantan Timur sendiri sudah mengamankan sejumlah infrastruktur dasar, terutama soal fasilitas pasokan gas alam. Bahan baku produksi pupuk itu akan dipasok dari Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL).
Rahmad memastikan sumber gas yang dipasok untuk proyek diambil dari sumber gas yang telah disepakati yakni Lapangan Asap, Merah, dan Kido (AMK) di Kasuri, Papua Barat.
Proyek di klaster pupuk tersebut memang mendapat perhatian serius pemerintah karena mempunyai multiplier effect atau dampak positif yang begitu besar.
Tak heran jika Pupuk Indonesia harus menggelontorkan nilai investasi kurang lebih 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp15,69 triliun untuk pembangunan pabrik baru ini.
Diungkap Rahmad, jika menurut hitungan perusahaan, potensi kontribusi pabrik terhadap pertumbuhan ekonomi domestik melalui porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai Rp 10 triliun. Sementara sumbangsihnya bagi pendapatan negara diperkirakan berada di angka Rp20 miliar per tahun dan Rp15 miliar untuk pendapatan pemerintah daerah setempat.
Selama durasi pembangunan atau masa puncak konstruksi, pabrik pupuk Fakfak mampu penyerapan 10.000 tenaga kerja baru dan 400 orang ketika pabrik beroperasi. Oleh karena itu, kehadiran proyek strategis ini juga menjadi upaya perusahaan dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat.
https://pasardana.id/news/2023/11/14/pabrik-pupuk-baru-segera-dibangun-di-fakfak-jokowi-bakal-groundbreaking/