Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 29,49 poin, atau sekitar 1,3 persen, pada Selasa (14/11/2023), menjadi 2.433,25.
Volume perdagangan tipis hanya mencapai 300 juta saham senilai 6,27 triliun won atau sekitar US$4,71 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 709 berbanding 108.
Volume perdagangan tipis dipicu kehati-hatian para investor sebelum dirilisnya data indeks harga konsumen Amerika Serikat pekan ini.
“Peningkatan indeks Kospi terbatas meski nilai tukar dolar AS melemah dan ekspor Korea Selatan solid pada November akibat kehati-hatian jelang dirilisnya data CPI,” jelas Han Ji-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor institusi meraup saham senilai 625,5 miliar won, sedangkan investor asing dan ritel masing-masing melepas saham senilai 93,5 miliar won dan 542,4 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics naik 0,57 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution melambung 5,17 persen.
Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing melonjak 3,12 persen dan 3 persen. Saham perusahaan kimia LG Chem dan perusahaan minyak SK Innovation masing-masing menanjak 2,54 persen dan 2,52 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 3,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.328,9 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen positif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,23 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 57,90 poin, atau sekitar 0,83 persen, menjadi 7.006,70. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia, Indonesia, dan Vietnam menguat, sedangkan Bursa Singapura, Thailand, dan Filipina melemah.
Indeks Shanghai Compositei di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 9,54 poin, atau sekitar 0,31 persen, menjadi 3.056,07. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 15,88 poin, atau sekitar 0,1 persen, menjadi 17.410,33.
https://pasardana.id/news/2023/11/14/indeks-kospi-melonjak-1-3-persen/