Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (10/11), IHSG ditutup melemah 28,97 poin (-0,42%) ke level 6.809,26.
IHSG melanjutkan pelemahan seiring berlanjutnya aksi jual investor asing sebesar Rp705,50 miliar di pasar saham domestik.
Kemudian, nilai tukar rupiah melemah 0,28% terhadap dollar AS menjadi Rp15.693 (JISDOR).
Dari ekternal, investor cenderung wait & see pasca pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powel mengindikasikan masih ada probabilitas pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut guna menekan inflasi hingga 2%.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +0,30%, namun terjadi net foreign sell sebesar Rp2,05 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+1,15%), S&P 500 (+1,56%), dan Nasdaq (+2,05%).
Penguatan tersebut seiring imbal hasil Treasury stabil dan investor mencerna data terbaru dan komentar hawkish The Fed.
Sentimen konsumen Universitas Michigan turun ke level terendah dalam enam bulan dan jauh di bawah perkiraan.
Kemarin, Ketua Fed Powell memberikan nada yang lebih hawkish dengan mengatakan, bahwa The Fed siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.
Saham-saham megacap naik, termasuk Microsoft (+2,5%), kemudian diikuti Apple, Alphabet, Amazon, dan Nvidia.
Sebaliknya, Diageo kehilangan -11,7% setelah memperingatkan bahwa laba dan penjualan pada paruh pertama tahun fiskalnya akan lebih lemah dari perkiraan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,65%), S&P 500 (+1,31%), dan Nasdaq (+2,37%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (13/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/13/analis-market-13112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/