Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (3/11), IHSG ditutup menguat 37,46 poin (+0,56%) ke level 6.788,85.
IHSG menguat sejalan dengan bursa regional menyusul stimulus kebijakan makroprudensial Bank Indonesia untuk menambah likuiditas perbankan sebesar Rp30 triliun dan perkembangan nilai tukar Rupiah terbaru dimana tercatat menguat 0,57% terhadap dollar AS menjadi Rp15.771 (3/11).
Dari eksternal, Bank of England/BoE (Nov-23) memutuskan kembali mempertahankan suku bunga di level 5,25% (sesuai ekspektasi).
Data PMI Jasa Caixin China (Okt-23) tercatat di angka 50,4 (zona ekspansi > 50), di bawah ekspektasi (51,2).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -0,10% dengan net foreign sell sebesar Rp2,49 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,66%), S&P 500 (+0,94%), dan Nasdaq (+1,38%).
Wall Street melanjutkan kenaikan pada hari Jumat setelah laporan pekerjaan menunjukkan pasar tenaga kerja AS lebih dingin dari perkiraan pada tahun lalu.
Data upah nonpertanian (nonfarm payrolls) turun lebih besar dari perkiraan, tingkat pengangguran naik tipis (3,9% Okt VS 3,8% Sep) dan kenaikan upah sedikit lebih rendah dari perkiraan, sehingga memperkuat spekulasi bahwa The Fed sudah selesai menaikkan suku bunganya.
Real estat, keuangan, dan material merupakan yang berkinerja terbaik.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+5,07%), S&P 500 (+5,85%), dan Nasdaq (+6,61%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q3-2023,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (06/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/6/analis-market-06112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
