Indeks Kospi Melonjak 1,08 Persen

Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 25,22 poin, atau sekitar 1,08 persen, pada Jumat (3/11/2023), menjadi 2.368,34.

Volume perdagangan moderat mencapai 567 juta saham senilai 7,86 triliun won atau sekitar US$5,94 miliar, degan saham yang naik melampaui yang turun 717 berbanding 159.

Angka indeks naik untuk sesi kertiga beruntun setelah Federal Reserve memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga sebagai hasil pertemuan kebijakan yang berlangsung dua hari.

“Saham-saham di Bursa Korea menguat setelah imbal hasil obligasi Amerika Serikat 10 tahun mencapai 4,6 persen, dengan nilai tukar won menguat terhadap dolar AS,” jelas Kim Jee-Hyun, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan ritel masing-masing melepas saham senilai 134,8 miliar won dan 302 miliar won, sedangkan investor institusi meraup saham senilai 162,3 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics turun 0,14 persen, saham SK Hynix sebaliknya naik 0,4 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution melonjak 2,68 persen, sedangkan saham Samsung SDI meningkat 0,67 persen.

Saham perusahaan kimia LG Chem dan perusahaan minyak SK Innovation masing-masing melambung 3,4 persen dan 7,45 persen. Saham perusahaan kosmetik Amorepacific menguat 1,19 persen.

Saham perusahaan operator portal internet Naver melambung 5,08 persen usai mencatatkan peningkatan perolehan laba sebesar 53,8 persen year-on-year pada kuartal ketiga berkat tingginya pertumbuhan penjualan online.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 20,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.322,40 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen positif hari ini, di kala Bursa Efek Tokyo, Jepang, tutup sehubungan berlangsungnya libur perayaan Hari Budaya. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melonjak 1,7 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia melonjak 78,50 poin, atau sekitar 1,14 persen, menjadi 6.978,20. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami penguatan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 21,39 poin, atau sekitar 0,71 persen, menjadi 3.030,80.