Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (1/11), IHSG ditutup melemah 109,79 poin (-1,63%) ke level 6.642,42.
IHSG melemah seiring melemahnya nilai tukar rupiah sebesar 0,31% terhadap dollar AS menjadi Rp15.946 (JISDOR).
Kemudian berlanjutnya aksi jual investor asing di pasar saham domestik sebesar Rp1,09 triliun ikut menjadi pemberat IHSG.
Kemarin, BPS merilis data inflasi Indonesia yang mengalami kenaikan menjadi 2,56% yoy (Okt23), sebelumnya 2,28% yoy (Sep-23).
Dari eksternal, rilis data Kepercayaan Konsumen CB AS (Okt-23) tercatat di angka 102,6 atau di atas ekspektasi (100).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,67%), S&P 500 (+1,05%), dan Nasdaq (+1,64%).
Pasar bereaksi terhadap pernyataan Ketua Federal Reverse, Jerome Powel setelah mempertahankan suku bunga stabil untuk kedua kalinya, sehingga membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman.
Selama konferensi pers, Ketua Powell menyatakan, bahwa FOMC belum membahas penurunan suku bunga apa pun, fokus utama tetap pada apakah bank sentral perlu menerapkan kenaikan suku bunga tambahan.
Di sisi lain, data ekonomi mengungkapkan bahwa perusahaan swasta AS hanya menambah 113 ribu lapangan pekerjaan di bulan Oktober, lebih rendah dari konsensus yang berada di level 150 ribu.
Kemudian, jumlah lowongan pekerjaan secara tak terduga meningkat di bulan September menjadi 9,55 juta, lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan 9,25 juta.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (02/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/2/analis-market-02112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
