Beritamu.co.id – PT Matahari Putra Prima Tbk (IDX: MPPA) menderita rugi bersih sebesar Rp247,5 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023, atau menyusut 14,8 persen dibanding periode sama tahun 2022 menyentuh Rp290 miliar.
Akibatnya, akumulasi kerugian atau defisit menumpuk 10,2 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp2,678 triliun pada akhir September 2023.
Jika ditelisik, penjualan bersih hanya menyusut 0,3 persen secara tahunan menjadi Rp5,317 triliun pada akhir September 2023.
Pasalnya, penjualan langsung terkikis 0,41 persen menjadi Rp5,25 triliun.
Senasib, penjualan konsinyasi terkikis 2,5 persen menjadi Rp347,8 miliar.
Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 1,21 persen secara tahunan menjadi Rp4,416 triliun pada akhir September 2023. Sehingga laba kotor menyusut 7,1 persen menjadi Rp900,8 miliar.
Namun, perseroan menanggung beban penjualan Rp182,39 miliar.
Ditambah, beban umum dan administrasi menyentuh Rp920,91 miliar. Akibatnya, perseroan menderita rugi usaha Rp128,94 miliar.
Terlebih, beban keuangan mencapai Rp124,3 miliar pada akhir September 2023. Dampaknya, rugi sebelum pajak sentuh Rp249,57 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 emiten ritel itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 14,09 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp3,108 triliun pada akhir September 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp272,54 miliar pada akhir kuartal III 2023.
https://pasardana.id/news/2023/10/31/mppa-umumkan-defisit-sentuh-rp2-6-triliun-pada-akhir-september-2023/