Beritamu.co.id- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk(IDX:PGEO) membukukan laba bersih senilai USD133,5 juta dalam sembilan bulan tahun 2023, atau tumbuh dibanding periode sama tahun 2022 yang setara USD111,43 juta.
Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar ke level USD0,0032 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan akhir kuartal III 2022 berada di level USD0,0036 per helai.
Penopangnya, pendapatan usaha meningkat 7,3 persen secara tahunan menjadi USD308,92 juta pada akhir September 2023. Rinciannya penjualan listrik dari sumur Kamojang kepada PT Indonesia Power merambat 5,8 persen menjadi USD50,175 juta. Senada, penjualn listrik dari sumur Ulubelu kepada PLN merangkak 6,1 persen menjadi USD86,147 juta. Lalu dari sumur Lahedong kepada PLN tumbuh 2,3 persen menjadi USD60,718 juta. Berikutnya, penjualan listrik dari sumur Kamojang kepada PLN tumbuh 5,8 persen menjadi USD59,454 juta.Selanjutnya, dari sumur Lumut Balai tumbuh 11,7 persen menjadi USD29,548 juta.
Walau beban pokok pendapatan dan beban langsung bengkak 3,2 persen secara tahunan menjadi USD126,21 juta pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap terangkat 10,9 persen menjadi USD182,71 juta.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit anak usaha Pertimana ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Jumat(27/10/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 20,5 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD966,88 juta pada akhir September 2023.
Sementara itu, total ekuitas bertambah 17,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,939 miliar pada akhir September 2023.
https://pasardana.id/news/2023/10/28/pgeo-raih-laba-usd133-juta-pada-akhir-september-2023/